Bertemu Presiden Kenya, Puan Singgung Hubungan Historis yang Dipelopori Bung Karno

Jumat, 14 Oktober 2022 – 08:38 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani bertemu dengan Presiden Republik Kenya William Samoei Ruto di Gedung Negara Kenya yang berada di Ibu kota Negara, Nairobi, Rabu (12/10/2022). Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani bertemu dengan Presiden Republik Kenya William Samoei Ruto.

Sejumlah isu turut dibahas, khususnya mengenai peningkatan kerja sama antara Indonesia dan Kenya.

BACA JUGA: Puan Minta Pemerintah Bantu Petani yang Gagal Panen

Pertemuan bilateral antara Puan dan William Samoei Ruto digelar di Gedung Negara Kenya yang berada di Ibu kota Negara, Nairobi, Rabu (12/10/2022).

Pada awal pertemuan, Puan mengucapkan selamat kepada Ruto yang baru saja dilantik sebagai Presiden Kenya pada pertengahan September lalu.

BACA JUGA: Program Kompor Listrik Dibatalkan, PLN: Demi Menjaga Kenyamanan Masyarakat

“Saya mengharapkan kesuksesan bapak dalam memimpin rakyat Kenya menuju masa depan yang lebih baik. Di bawah kepemimpinan bapak, saya harapkan hubungan Indonesia dan Kenya dapat berkembang lebih erat lagi,” kata Puan.

Hubungan diplomatik Indonesia-Kenya telah terjalin sejak tahun 1979 dan makin dipererat dengan dibukanya perwakilan kedua negara, KBRI Nairobi pada 1982 serta Kedutaan Besar Republik Kenya di Indonesia yang diresmikan pembukaannya pada Maret 2022.

BACA JUGA: Kedekatan PDIP-Golkar Berpeluang Usung Ganjar-Airlangga atau Puan-Airlangga

Puan pun menyinggung hubungan erat Indonesia dengan negara-negara di Afrika, termasuk Kenya, sejak Konferensi Asia Afrika yang dipelopori oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno.

“Indonesia memiliki hubungan historis yang erat dengan negara-negara di Afrika. Presiden Pertama Indonesia, Bapak Soekarno, merupakan inisiator Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955,” ucap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Puan menambahkan KAA saat ini telah mendorong kemerdekaan negara-negara di Asia dan Afrika untuk terbebas dari penjajahan.

Menurut Puan, prinsip-prinsip pada KAA tetap relevan dengan perkembangan dunia yang ditandai dengan ketegangan geopolitik.

“Dan, saat ini Indonesia ingin terus memperkuat hubungannya dengan negara-negara di Afrika termasuk Kenya,” tegas Puan.

Mantan Menko PMK ini pun berharap Indonesia bisa terus memperkuat kerjasama multilateral di bidang lingkungan hidup dan pemukiman dengan memanfaatkan keberadaan UNEP dan UN-Habitat di Nairobi.

Di bidang politik, sebagai sesama kekuatan regional di wilayahnya masing-masing (ASEAN dan East African Community - EAC), Puan mendorong kedua negara untuk dapat bekerjasama bagi exchange of best practices dan lessons learned terkait perdamaian, keamanan, dan pembangunan, serta kerjasama anti-terorisme.

“Kerja sama antar pemerintah penting untuk terus diperkuat sebagai fondasi bagi kerjasama ekonomi dan sosial budaya. Hal ini dapat kita dorong salah satunya melalui kegiatan saling kunjung antar pejabat dan pimpinan kedua negara,” terangnya.

Selain itu, Puan menyatakan dukungannya terhadap usulan untuk membentuk Perjanjian Bebas Visa Diplomatik dan Dinas (PBVDD) antara Indonesia dan Kenya. Dengan adanya perjanjian ini, diharapkan dapat mempermudah mobilitas bagi pejabat pemerintah.

“Hal ini akan memberikan dampak positif bagi kerja sama Indonesia dan Kenya. Kemudian perlu pula dikembangkan hubungan People-to-people contact dalam mendukung kerja sama yang lebih erat antar kedua negara,” ungkap Puan.

Dalam kesempatan itu, Puan menyinggung soal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup positif di saat pertumbuhan ekonomi global melambat.

Puan juga mengatakan, Indonesia menjadi eksportir produk berkualitas tinggi termasuk sektor otomotif dan berbagai sektor industri lainnya.

“Pembangunan infrastruktur Indonesia juga dilakukan secara masif. Dan Indonesia memiliki kekuatan BUMN yang sudah membangun infrastruktur di berbagai negara,” ujar cucu Bung Karno itu.

Puan menyatakan Indonesia ingin terus memperbesar perdagangannya dengan Kenya, termasuk memperbesar ekspor crude palm oil (CPO) kertas karton, produk tekstil, fatty alcohol, pakaian olah raga, aki, kaca optic, dan lemari es.

Dalam lingkup b-to-b, asosiasi pengusaha antar kedua negara yang telah menjalin MoU promosi perdagangan antara KADIN RI dengan KNCCI (Kamar Dagang Kenya) dinilai perlu untuk saling kunjung untuk mengenal potensi kedua negara.

“Kedua negara dapat menjajaki sejumlah peluang kerja sama ekonomi, khususnya bidang infrastruktur, Kesehatan/farmasi, transportasi, industri strategis, manufaktur, dan pengadaan rumah terjangkau,” imbau Puan.

“Indonesia memiliki sejumlah BUMN di bidang dimaksud yang siap menjajaki potensi kerja sama dengan calon mitra di Kenya,” sambungnya.

Saat ini, Indonesia dan Kenya tengah menjajaki kerja sama pengembangan kelapa sawit antara BUMN Indonesia, PT. Perkebunan Nusantara IV dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit bersama dengan County Pension Fund, Kenya. Seperti diketahui, Indonesia merupakan produsen dan eksportir terbesar kelapa sawit di dunia.

“Dengan adanya kerja sama ini, saya yakin kita dapat memperkuat ketahanan pangan bagi masyarakat Kenya dan di Kawasan,” kata Puan.

DPR sendiri menyoroti soal pelaku bisnis Kenya yang akan berpartisipasi di Trade Expo Indonesia (TEI) 2022 pada 19-23 Oktober 2022. Puan meminta dukungan dari Presiden Kenya untuk event tersebut.

“Karena TEI merupakan langkah konkret untuk peningkatan kerja sama antar pelaku usaha di kedua negara serta mendorong kenaikan volume perdagangan, yang berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat kita,” urainya.

Puan melanjutkan, dibutuhkan jalinan kerjasama internasional untuk mendorong ketahanan kesehatan global mengingat Pandemi Covid-19 telah menimbulkan disrupsi rantai pasok global di bidang kesehatan yang sebelumnya bertumpu pada negara maju. Hal ini menyebabkan negara-negara berkembang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

“Di tingkat multilateral, Indonesia terus berkomitmen untuk menyuarakan kesetaraan akses akan vaksin Covid-19 untuk semua. Salah satunya adalah melalui peran Indonesia melalui co-chair Covax Facility AMC Engagement Group,” ujar Puan.

Di tingkat bilateral, Indonesia juga memiliki memiliki sejumlah BUMN Farmasi seperti Bio Farma yang telah berpengalaman untuk memasok vaksin polio di Kenya dan negara di kawasan Afrika lainnya. Untuk itu, Puan berharap ada peluang kerjasama dan proyek potensial yang bisa dilakukan Indonesia-Kenya, termasuk dalam hal vaksin ataupun obat-obatan.

“Baik penelitian dan pengembangan maupun investasi dan perdagangan,” imbuhnya.

Di akhir pertemuan, Puan mengundang William Samoei Ruto untuk berkunjung ke Indonesia guna memperkuat hubungan kedua negara.

“Semoga Indonesia dan Kenya dapat menjalin kerja sama dan kolaborasi di berbagai bidang. Saya berharap hubungan kedua negara dapat berkembang lebih erat di masa mendatang. Asante (terima kasih), Bapak Presiden William Ruto,” ucap Puan.

Sementara itu, Presiden William Ruto mengatakan Kenya berharap dapat meningkatkan perdagangan dan memperluas investasi dengan Indonesia. Kenya sendiri mengekspor teh, kopi, sayuran dan kulit ke Indonesia.

“Hubungan baik yang dinikmati kedua negara harus diperluas untuk kepentingan rakyat. Kenya sangat ingin menambah nilai produk yang diekspor ke Indonesia,” ungkap Presiden William Ruto.

Seusai bertemu dengan Presiden William Ruto, Puan melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua DPR Kenya, Moses Wetang’ula di Gedung Parlemen Kenya di Nairobi.

Dia pun mendorong peningkatan kerjasama parlemen antara Indonesia dan Kenya.

“Peran diplomasi parlemen penting dan komplementer dalam pelaksanaan diplomasi antar negara di berbagai fora,” kata Puan.

Sama seperti Presiden William Ruto, Moses Wetang’ula baru saja dilantik sebagai Ketua DPR Kenya pada September lalu. Puan memberikan ucapan selamat.

“Dan, terima kasih atas sambutan hangatnya, menerima kunjungan saya di Nairobi, setelah kemarin saya menghadiri pertemuan IPU ke-145 di Kigali, Rwanda,” sebutnya.

Menurut Puan, beberapa kerjasama parlemen antara Indonesia dan Kenya yang dapat dilakukan seperti pertukaran informasi terkait fungsi parlemen. Baik di bidang, legislasi, pengawasan, dan anggaran.

“Kemudian saling kunjung antara pimpinan dan anggota Parlemen kedua negara serta kerjasama antar Sekretariat Parlemen kedua negara dalam mendukung tugas Parlemennya,” ujar Puan.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler