jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan empat organisasi bertemu Romo Benny Susetyo, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi (BPIP) pada Kamis (11/2021) di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.
Keempat pimpinan Ormas itu adalah Pimpinan Syarikat Islam Chandra Halim, Ketua Umum Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai) Sanusi, Ketua Umum Serikat Sarjana Muslimin Indonesia (SESMI) dan Bintang Wahyu Saputra, Ketua Umum Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI).
BACA JUGA: Soal Ujaran Bermuatan SARA di Medsos, Begini Reaksi Romo Benny, Tegas!
Pertemuan tersebut membahas masalah sosial yang sedang terjadi di Indonesia. Salah satunya yang mendapat perhatian adalah menguatnya politik identitas dalam diskursus politik Indonesia. Hal ini makin mengkhawatirkan dengan hadirnya para pendengung atau Buzzer di ruang publik dengan narasi yang mengarah kepada pecah belah bangsa.
“Kehadiran buzzer diruang-ruang publik dengan narasi adu domba dan pecah belah sudah sangat mengkhawatirkan. Kedua kelompok politik sama-sama menggunakan buzzer untuk menjaga kepentingannya. Seringkali buzzer ini menyebarkan berita bohong dan Hoax,” ujar Chandra Halim
BACA JUGA: Sambangi Kesbangpol, Pemuda Katolik Jabar Siap Bermitra Lawan Paham Radikal
Pendapat ini diamini Romo Benny sekaligus menegaskan Buzzer yang digunakan untuk menyerang lawan politik sudah menjadi industry yang digunakan pihak-pihak yang berseteru dalam politik. Fenomena ini menurut Romo Benny harus diakhiri karena kalau dibiarkan negara ini bisa bubar.
“Buzzer ini tidak boleh terus menerus dibiarkan menyemai kebohongan dengan menggunakan ruang publik seperti media sosial. Kita tidak boleh diam harus berani mengatakan siapa saja yang menggunakan jasa buzzer harus Stop, berhenti. Kalo kita diam sama saja kita membiarkan NKRI terpecah belah. Bisa bubar negara ini,” tutur Romo Benny
BACA JUGA: Kena OTT, Pemuda Penerima Paket Narkotika Ini Panik dan Menyerah Â
Pendapat yang sama disampaikan Bintang, Ketua Umum SEMMI. Menurut Bintang, Pancasila harus mengambil peran untuk meluruskan atau membersihkan ruang publik dari fenomena buzzer yang kerap menyebar Hoaks.
Dirinya sangat yakin, jika Pancasila sebagai nilai bisa menjadi jalan tengah dari perbedaan pendapat yang sudah meruncing kearah perpecahan.
“Sejak dulu Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara adalah solusi bangsa ini tidak terpecah belah,” kata Bintang.
“Saatnya sekarang nilai-nilai luhur Pancasila membumi tidak lagi di menara gading. Memang tidak mudah tapi harus dilakukan. Salah satunya adalah Relawan Pancasila Muda yang digagas oleh pimpinan organisasi lintas iman,” papar Bintang.
Bintang melanjutkan, Relawan Pancasila Muda, terdiri dari orang – orang muda yang sudah dibekali dengan pengetahuan tentang Pancasila secara komprehensif. Tugas mereka melakukan sosialisasi nilai-nilai Pancasila kepada semua masyarakat dari semua lapisan dengan berbagai latar belakang sosial. Karena itu kata Bintang diskusi dengan Romo Benny selain menyampaikan ide Relawan Pancasila Muda sekaligus juga untuk mendapat dukungan dari Romo Benny dan BPIP.
“Relawan Pancasila Muda ini berasal dari organisasi pemuda lintas Iman yang terdiri dari GAMKI, Pemuda Katolik, Peradah, Gemaku, Gemabudhi, IPTI, Perisai, SESMI, SEMMI, Alhamdulillah Romo Benny kami mendapat dukungan dari Romo Benny dan berkomitmen membantu langkah Relawan Pancasila Muda,” tutup Bintang.(fri/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Friederich