jpnn.com, MESIR - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan komitmennya dalam menggarap pasar ekspor potensial di negara-negara non-tradisional, khususnya di kawasan benua Afrika.
Hal itu diungkapkan oleh Mendag Zulkifli Hasan saat bertolak menuju Kairo, Mesir pada Sabtu (13/5).
BACA JUGA: KTT ASEAN ke-42, Mendag: Penguatan ASEAN Sebagai Epicentrum of Growth
Dia mengatakan Mesir merupakan salah satu pasar potensial nontradisional yang harus digarap intensif.
"Untuk itu, kami akan bertemu sejumlah pihak dan meningkatkan kerja sama perdagangan dengan pemangku kepentingan di Mesir," kata Mendag Zulkifli Hasan.
BACA JUGA: Bertemu Mendag Malaysia, Zulkifli Hasan: Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan
Dalam kunjungan tersebut, Mendag dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan dan Industri Mesir guna membahas kelanjutan kerja sama kedua negara.
Kedua menteri diagendakan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) Pembentukan Komite Perdagangan Bersama (Joint Trade Committee/JTC).
BACA JUGA: Mendag Zulkifli Hasan: ASEAN jadi Pusat Produksi Global untuk Industri Kendaraan Listrik
Mendag akan bertemu pelaku usaha Mesir yang tergabung dalam Kamar Dagang Mesir (Federation of Egyptian Chambers of Commerce/FEDCOC) dan organisasi lainnya.
Selain itu, Ketua Partai PAN itu akan membuka kegiatan Forum Bisnis Indonesia-Mesir.
Kegiatan ini akan mempertemukan para pelaku usaha kedua negara.
Dalam acara ini, Mendag akan menyaksikan sejumlah penandatanganan MoU antara pelaku usaha kedua negara, di antaranya Penandatanganan MoU imbal dagang Indonesia-Mesir dan penandatangaan MoM antara Kadin kedua negara.
Mendag telah dijadwalkan bertemu diaspora Indonesia di Mesir, sekaligus meresmikan ruang pameran promosi Indonesia di Kedutaan Besar RI di Kairo.
Dia akan melakukan kunjungan beberapa perusahaan di Mesir, yaitu pabrik Indomie dan ke salah satu importir kopi Indonesia, yaitu Pabrik Kopi Zahret El Bon El Brazili Co.
Hubungan perdagangan Indonesia-Mesir akan terus ditingkatkan.
Pada periode Januari-Maret 2023, total perdagangan Indonesia dan Mesir tercatat sebesar USD 432,9 juta, sempat turun 12 persen dibanding periode serupa tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 492,1 juta.
Pada periode ini, ekspor Indonesia ke Mesir tercatat sebesar USD 379,4 juta, sedangkan impor Indonesia dari Mesir tercatat sebesar USD 53,5 juta.
Sementara itu, pada 2022, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 1,57 miliar.
Pada tahun tersebut, ekspor Indonesia ke Mesir tercatat sebesar USD 1,3 miliar dan impor Indonesia dari Mesir tercatat sebesar USD 226 juta. Dengan demikian, Indonesia menikmati surplus perdagangan sebesar USD 1,1 miliar.
Produk ekspor utama Indonesia ke Mesir di antaranya minyak kelapa sawit, kopi, kelapa, benang, dan bagian yang digunakan untuk apparatus. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Resmikan Mizan Mart di Lamongan, Mendag Zulhas Beber Kunci Sukses Pemberdayaan UMKM
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian