Bertrasformasi Jadi Kota Metropolitan, Semarang Fokus Sediakan Infrastruktur Berkelanjutan

Kamis, 07 November 2024 – 16:53 WIB
Kabid Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappeda Kota Semarang Sugeng Hartanto. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com, SEMARANG - Kota Semarang mulai bertransformasi menjadi kota metropolitan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045.

Kabid Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappeda Kota Semarang Sugeng Hartanto menyebut Ibu Kota Jateng akan fokus pada penyediaan infrastuktur dan sarana guna mendukung daya kota yang layak serta memadai supaya nyaman untuk ditinggali.

BACA JUGA: Kecelakaan Maut di Pantura Semarang, Mahasiswa Seni Rupa Unnes Tewas

Beberapa tantangan yang dihadapi sebagai kota metropolitan, yaitu pertumbuhan penduduk yang bertambah menjadi 2,5 juta pada siang hari. Pasalnya Kota Semarang menjadi pusat pertumbuhan dari wilayah penyangga.

"Sehingga Pemkot berupaya bisa memberikan layanan bagi 2,5 juta, tidak hanya penduduk yang ada sebanyak 1,6 juta," kata Sugeng saat menjadi narasumber Diskusi PR Pemimpin Kota Semarang Lima Tahun ke Depan di Sitroom Gedung Balai Kota Semarang, Kamis (7/11).

BACA JUGA: Efek Kasus Guru Honorer Supriyani: Camat-Jaksa Hilang Jabatan, Polisi Diperiksa Propam

Menurutnya, tantangan kota Semarang lainnya juga mengenai pengelolaan sampah dan limbah, serta membangun konektivitas di titik-titik macet seiiring perkembangan kota.

"Sehingga fokus Pemkot Semarang lima tahun ke depan selain menambah daya dukung dan daya tampung untuk hunian yang memadai juga memenuhi untuk akses sarana pelayanan pendidikan, dan kesehatan," katanya.

BACA JUGA: Tom Lembong Diyakini Sudah Meminta Izin Jokowi terkait Kebijakan Impor Gula

"Apalagi, pertumbuhan kota didorong menjadi aktivitas ekonomi sektor jasa dan perdagangan yang akan naik, sedangkan untuk industri yang mulai turun," kata Sugeng.

Selain itu, Pemkot Semarang juga tengah menyelesaikan pembangunan normalisasi aliran sungai untuk menangani banjir dan rob saat musim hujan terutama di wilayah pesisir Pantai Utara. Seperti Kali Plumbon dan Kali Tenggang.

Pj Sekda Kota Semarang Muhammad Khadik mengatakan secara umum ada lima pekerjaan rumah tangga Pemkot Semarang selama lima tahun ke depan, yaitu masalah pertumbuhan penduduk.

Termasuk menyediakan fasilitas infrastuktur yang lebih memadai, masalah pengendalian dampak lingkungan akibat perubahan iklim, membuat rentan terhadap bencana alam, seperti banjir, rob dan penurunan muka air tanah.

Juga pentingnya adaptasi dengan memperkuat mitigasi guna menghadapi bencana karena perubahan global berdampak seiring turunnya hujan ekstrem yang menyebabkan banjir.

"Selanjutnya, masalah digitalisasi dan transformasi untuk meningkatkan daya saing bagi pasar UMKM. Kemudian masalah peningkatan SDM yang kualitas menjadi fondasi emas di 2045, termasuk penanganan stunting, perbaiki gizi, sekolah gratis, menyiapkan generasi muda di era digitalisasi," katanya.

"Terakhir ketahanan pangan dan pemenuhan pelayanan kesehatan, pendidikan, serta urban farming mendukung kesejahteraan masyarakat," kata Khadik, lagi.(mcr5/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler