Berulang Tahun ke-14, TMP Gelar Aksi Peduli Kepada Korban Tragedi Kudatuli

Senin, 10 Januari 2022 – 10:45 WIB
Sekjen DPP Taruna Merah Putih (TMP) Restu Hapsari dan beberapa pengurus DPD TMP DKI memberikan bantuan kepada pejuang PDIP yang menjadi korban peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996 atau yang dikenal dengan Kudatuli, Senin (10/1/2021). Foto: Dok. TMP

jpnn.com, JAKARTA - Taruna Merah Putih (TMP) melakukan aksi peduli terhadap beberapa pejuang partai yang menjadi korban peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996 atau yang dikenal dengan Kudatuli.

Aksi tersebut dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-14 Taruna Merah Putih sekaligus bertepatan dengan HUT ke-49 PDIP Perjuangan pada 10 Januari 2022.

BACA JUGA: Bang Ara: Tugas Taruna Merah Putih Melahirkan Pemimpin, Bukan Pengikut

Para pejuang partai tersebut banyak yang masih hidup hingga kini. Namun, di antaranya masih mengalami kesulitan ekonomi dan ada juga yang sakit-sakitan.

Beberapa dari mereka tinggal di rumah atau kamar kontrakan atau kos-kosan. Kendati demikian, jiwa nasionalisme dan semangat juang serta kecintaan terhadap partai tidak pernah luntur sedikit pun.

BACA JUGA: Brando Susanto: Taruna Merah Putih Dukung Vaksinasi Anak 6-11 Tahun

Hal ini dialami oleh Wahyu Sutanto (59 tahun) yang menetap di kontrakan petak tua dan kecil beratap seng di Jati Padang, Pasar Minggu bersama istri dan anak-anaknya.

Akibat terkena diabetes sejak tiga tahun yang lalu, Wahyu yang dulunya adalah seorang penjahit dan usaha atribut partai, kini hanya berdiam di kontrakan tersebut sambil menjalani masa pemulihan dari penyakitnya.

BACA JUGA: TMP Gelar Vaksinasi di Kota Bandung, Sejumlah Tokoh Hadir, Simak Kommentarnya

Hari-hari yang dijalani Wahyu cukup berat, karena kedua kakinya luka dan sempat tidak bisa berjalan akibat sakit diabetesnya tersebut.

Akan tetapi, semangat untuk sembuh tidak pernah redup, secara rutin Wahyu melakukan kontrol ke rumah sakit.

Terakhir Wahyu sempat lakukan rotgent untuk pemeriksaan penyakit dalam.

Sementara Caridi (64 tahun) tinggal di sebuah kamar kos di daerah Lenteng Agung bersama istri dan anak.

Istri Caridi tengah menderita diabetes. Sebagai tulang punggung keluarga, semangat menghidupi keluarga terus diupayakan oleh Caridi sebagai tukang parkir dan menjual atribut partai seperti kameja, kaos, peci, pin Bung Karno dan sebagainya.

Namun, situasi pandemi Covid-19 sangat berdampak sehingga kesulitan dan beban hidup terasa makin berat di antara gelora semangat hidup lebih baik ke depan.

Semangat Wahyu dan Caridi merupakan gambaran dari apa yang pernah digaungkan oleh Bung Karno,  bahwa "Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya, dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya".

Hal ini ditegaskan oleh Sekjen DPP TMP Restu Hapsari saat menyambangi kediaman para pejuang partai tersebut.  Senin, (10/01/2022).

Restu mengatakan tidak sulit mencari rumah kediaman Pak Wahyu dan Pak Caridi, karena mereka sangat dikenal oleh para tetangga dan lingkungannya.

“Kegiatan TMP ini selain memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh Pak Wahyu dan Pak Caridi, tetapi juga merupakan proses belajar kami anak-anak muda TMP agar selalu memiliki jiwa sosial, kepedulian dan gotong-royong. Pak Wahyu Sutanto dan Pak Caridi yang merupakan bagian dari sekian banyak korban peristiwa Kudatuli yang sedang mengalami kesulitan ekonomi sehingga kita tergerak membantu,” ungkap Restu.

Restu mengatakan TMP berkomitmen untuk membantu Wahyu dan Caridi dan berupaya mendampingi agar kesulitan dan beban hidup yang dialami kedua pejuang partai tesebut bisa kebih baik.

Bantuan yang diberikan adalah bantuan usaha dan perlengkapannya, bantuan biaya kesehatan, serta bantuan biaya kontrak rumah selama satu tahun ke depan.

“Mereka adalah para senior dan pejuang partai, juga pejuang demokrasi. Namun karena mereka kesulitan ekonomi, TMP bergerak dengan kesadaran penuh atas cinta dan pengorbanan mereka terhadap partai dan demokrasi Indonesia. Kita berkomitmen mendampingi agar kehidupan mereka menjadi lebih baik," tegas Restu.

Wahyu Sutanto saat menerima bantuan dari TMP mengungkapkan dirinya sangat terharu dan berterima kasih karena telah hadir secara langsung dan memberikan semangat dan bantuan atas kesulitan hidup yang dihadapinya.

"Bang Ara, Mbak Restu, dan seluruh kader TMP, juga Mas Hendrar Prihadi, Mas Arifin, Mas Nico Siahaan, Mas Marinus Gea, Mas Brando, Mbak Denny, Mbak Maya, Bang Rudi Halim dan Bang Edo Kondologit dan semua adik-adik TMP sebagai organisasi sayap PDI Perjuangan, terima kasih yang luar biasa atas perhatiannya kepada saya yang memang sedang kesulitan ekonomi,” ujar Wahyu.

“Inilah bukti, kasih dan pengorbanan yang paling dalam dari para anak-anak bangsa. Bergerak secara nyata dan hadir bersama rakyat kecil. Inilah roh partai yang sesungguhnya,” kata Wahyu mengusap air matanya.

Dia menambahkan dengan semangat yang diberikan oleh TMP sangat berarti baginya dan keluarga untuk terus berusaha lebih baik.

Pada momentum ulang tahun ke-49 PDI Perjuangan dan HUT ke-14 Taruna Merah Putih, Wahyu dan keluarga mendoakan semoga PDI Perjuangan dan TMP ke depannya makin lebih baik dan terus hadir bersama rakyat.

“Saya yakin, PDI Perjuangan akan makin dicintai rakyatnya,” kata Wahyu.

Hal senada ditegaskan oleh Caridi di kediamannya di daerah Lenteng Agung. Pria yang sekarang sehari-sehari lebih banyak sebagai tukang parkir ini berharap TMP terus mengobarkan semangat gotong-royong untuk membantu masyarakat.

“Dulu, saya bersama teman-teman yang terlibat di peristiwa Kudatuli bergerak atas dasar cinta terhadap bangsa, cinta terhadap partai dan cinta terhadap Bu Megawati dan Bung Karno. Saya melihat ke depan, bahwa bangsa ini harus diisi oleh orang-orang dengan karakter dan semangat nasionalisme yang tinggi, tidak hanya satu golongan, tetapi untuk seluruh anak bangsa,” ujar Caridi.

Lebih lanjut Caridi menegaskan momentum HUT PDI Perjuangan dan Taruna Merah Putih bukan hanya sebuah momentum tahunan dengan berbagai perayaan yang meriah, tetapi bagaimana cita-cita kemerdekaan tanggung jawab partai terhadap masa depan Indonesia.

“Di dalam jiwa partai ada semangat Bung Karno yang terus menyala, kita harus menjadi api yang mengobarkan semangat membangun Indonesia. Membangun Indonesia melalui hal paling sederhana, seperti hari ini, TMP membangun kesadaran dan jiwa sosial anak-anak muda yang menjadi wujud tanggung jawab kita,” kata Caridi.

Caridi berterima kasih kepada TMP karena dirinya dan keluarga juga dibantu untuk usaha, biaya kesehatan, biaya kontrak rumah dan bahkan motor untuk saya dan anak bisa berjualan ke mana-mana.

“Semoga TMP terus menjadi inspirasi bagi anak muda Indonesia," kata Caridi.

Kegiatan sosial menyambangi dan memberikan bantuan sosial kemanusiaan kepada Wahyu Sutanto dan Caridi tersebut dilakukan oleh Sekjen DPP TMP Restu Hapsari, Wakil Sekretaris  DPD TMP Provinsi DKI Jakarta Angel Simanjuntak, Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPD TMP Provinsi DKI Jakarta Agustina Doren, Ketua DPC TMP Jakarta Timur Zed Parenta, Ketua DPC TMP Jakarta Pusat Andi Mangkona, dan beberap kader muda TMP lainnya.(fri/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler