jpnn.com - JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau dengan ditutup menguat 15,045 poin (0,28 persen) ke level 5.336,519. Indeks LQ45 naik 5,261 poin (0,57 persen) ke level 926,166. Frekuensi transaksi pada perdagangan reguler Rabu (11/2) mencapai 226.561 kali dengan volume 4,712 miliar saham atau Rp 4,698 triliun.
Sebanyak 123 saham naik. Sedangkan 161 saham turun dan selebihnya stagnan.
BACA JUGA: IHSG Terhadang Sentimen Negatif Bursa Global
Saham-saham berhasil naik dengan nilai tertinggi (top gainers) antara lain, Mayora Indah (MYOR) naik 500 (2,05 persen) ke level 24.925. Astra Agro (AALI) naik 250 (1,52 persen) ke level 25.100. Indo Tambangraya (ITMG) naik 300 (1,79 persen) ke level 17.100. Astra International (ASII) naik 250 (3,28 persen) ke level 7.875.
Sebaliknya, saham-saham dengan penurunan nilai paling dalam (top losers) diantaranya Gudang Garam (GGRM) turun 575 (1,03 persen) menjadi 55.300. Duta Pertiwi (DUTI) turun 395 (7,60 persen) menjadi 4.805. Matahari Department Store (LPPF) turun 275 (1,75 persen) menjadi 15.425. Tower Bersama (TBIG) turun 250 (2,71 persen) menjadi 8.975.
BACA JUGA: Bursa Regional Suram, IHSG Gagal Cetak Rekor
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan IHSG memang menguat namun, masih sulit untuk kembali menembus resistance di 5.350. ”Mana Hang Seng ditutup di bawah support 24.400. Padahal, semalam DJI (indeks Dow Jones Industrial) ditutup tembus resistance di 17.800. Plus, investor asing hari ini belanja (bersih) sampai Rp 455 miliar,” katanya jelang penutupan sore kemarin.
Satrio memerkirakan DJI sebagai salah satu acuan pergerakan bursa saham termasuk IHSG masih ada potensi untuk terus bergerak naik, setidaknya sampai di atas level 18.000. Diharapkan IHSG juga mulai menanjak lagi ke level resistance 5.350 sebagai penopang untuk kembali menapak di jalur positif.(gen/dio)
BACA JUGA: Pemerintah Segera Revisi Tarif Seluler
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenaikan Cukai Rokok Rp 141,7 Triliuan Terlalu Ambisius
Redaktur : Tim Redaksi