jpnn.com, BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat ada satu orang yang meninggal dunia saat gempa magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Kabupaten Bandung pada Rabu (18/9/2024) pagi.
Pranata Humas Ahli BPBD Jabar Hadi Rahmat mengatakan kronologi kejadiannya adalah korban anak-anak itu sedang berada di kelasnya saat gempa terjadi.
BACA JUGA: Gempa Bandung, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari
Korban kemudian menyelamatkan diri dengan keluar dari ruang kelas bersama teman-teman lainnya.
“Korban ini bukan terdampak langsung. Pada saat kejadian sedang ada di kelas dan saat gempa anaknya sempat keluar kelas. Setelah gempa reda sempat kembali ke dalam kelas, dan saat di dalam kelas infonya anak ini kejang-kejang dan terjatuh kepalanya,” kata Hadi saat dikonfirmasi.
BACA JUGA: Pj Gubernur Jabar Pastikan Bantuan Logistik Pengungsi Gempa Bandung Segera Datang
Hadi menduga korban anak itu memiliki riwayat penyakit bawaan saat gempa mengguncang wilayah Kabupaten Bandung.
“Mungkin ada penyakit bawaan,” imbuhnya.
BACA JUGA: Anies Masih Punya Peluang Maju di Pilkada Jakarta, 4 Partai Ini Bisa Berkoalisi
Adapun, BPBD tak merinci ikhwal data korban yang meninggal dunia tersebut. Namun, berdasarkan informasi yang beredar, korban adalah seorang pelajar SD berjenis kelamin perempuan.
Korban itu pelajar di SDN Kencana Indah 01 Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Sementara itu, BPBD Provinsi Jawa Barat melaporkan sebanyak 700 rumah mengalami kerusakan akibat gempa bumi magnitudo 5,0 di wilayah Kertasari, Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2024).
Selain itu, sebanyak 82 orang mengalami luka berat dan luka ringan.
Hadi melaporkan, ratusan orang terdampak akibat gempa di wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut, sebanyak 82 orang mengalami luka ringan dan berat di wilayah Garut dan Kabupaten Bandung.
"Korban terdampak 58 luka ringan dan 23 orang luka berat di Kabupaten Bandung serta 450 mengungsi, di Garut 1 orang luka ringan," ucap dia.
Hadi melanjutkan sebanyak 491 rumah warga di Kabupaten Bandung rusak dan 209 rumah di Kabupaten Garut rusak.
Selain itu di Kabupaten Bandung terdapat lima puskesmas rusak, dua unit bangunan rusak, 9 unit sekolah rusak, 27 masjid rusak dan 18 fasilitas umum rusak.
Sedangkan di Kabupaten Garut tujuh sekolah rusak dan 5 unit tempat ibadah rusak. (mcr27/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Bupati Jembrana Tewas Diduga Dibunuh
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina