jpnn.com, BOGOR - Pemkab Bogor berencana menggelar tes cepat atau rapid test di Pamijahan, Kabupaten Bogor. Langkah itu dilakukan menyusul adanya kegiatan pengumpulan massa.
Pada 28 Juni lalu, salah seorang tokoh masyarakat setempat Surya Atmadja menghelat acara khitanan. Surya mengundang sejumlah tamu-tamu beken, di antaranya Rhoma Irama. Rhoma bahkan sempat ikut nimbrung dan menyumbangkan lagu di acara tersebut.
BACA JUGA: Warga yang Datang ke Konser Rhoma Irama Dilacak
“Rencananya Selasa besok (rapid test),” ujar Bupati Bogor Ade Yasin melalui siaran persnya, Minggu (5/7).
Ade mengatakan, pelaksanaan rapid tes adalah bentuk konkret pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.
BACA JUGA: Konser Rhoma Irama di Bogor, Ridwan Kamil: Tolong yang Lain Jangan Meniru
Selepas acara khitanan itu, timnya langsung turun melacak siapa saja yang hadir dalam pentas dangdut itu.
“Kami kerahkan petugas di sana dan Tim Satgas Siaga Corona. Kami tak mau Pamijahan jadi 'klaster' baru Corona,” tegas politikus PPP tersebut.
BACA JUGA: Pasangan Kekasih Tewas di Indekos, Wanita Hanya Mengenakan Pakaian Dalam
Dia mengajak masyarakat untuk proaktif dan persuasif dalam pelaksanaan rapid test nanti. Pemerintah butuh memetakan warga, sebagai basis acuan penanganan dan mitigasi Covid-19.
Terlebih pesta khitanan digelar lebih dari satu hari, karena selain dangdutan ada pula acara seperti wayang golek di hari sebelumnya.
“Kami tidak pernah tahu ketika acara, apakah semua benar-benar clean (bersih) dari Corona. Ini yang kami antisipasi. Jangan sampai masyarakat menjadi korban,” beber Ade.
“Menekan penyebaran Covid-19 butuh kesadaran semua pihak. Kita bantu para petugas medis. Saling menjaga. Acara kemarin harus kita jadikan pelajaran,” tutup dia.
Terpisah, Peneliti dari Indonesian Policy and Politic Institute (IPPI), Muhammad Faturahman menilai langkah Bupati Bogor menyelenggarakan rapid test sangat tepat.
Di saat pemerintah gencar menggembar-gemborkan pembatasan sosial, jaga jarak, hingga imbauan mengurangi aktivitas kerumunan massa, ini justru malah sebaliknya.
“Bukan apa-apa, imbasnya masyarakat. Penyebaran Covid-19 ini sangat cepat. Apalagi muncul tren meningkatkanya OTG (orang tanpa gejala. Kasus di Pamijahan harus betul-betul dipantau ekstra,” jelas Fatur.
Fatur meminta warga, terlebih tokoh masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Pasalnya memasuki era new normal, potensi penyebaran Covid-19 justru makin meningkat.
“Jadi harus tertanam di benak kita, proteksi kesehatan justru harus lebih kuat semenjak sekarang. Sebab aktivitas sudah berangsur normal, di satu sisi yang positif (Corona) terus melonjak,” pungkasnya. (mg11/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti