jpnn.com - jpnn.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengawali kinerja 2017 dengan menyelenggarakan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudyaan (RNPK), mulai 25-27 Januari.
Menurut Mendikbud Muhadjir Effendy, para pemangku kepentingan di bidang pendidikan dan kebudayaan memfokuskan untuk membahas layanan pendidikan yang merata, berkeadilan dan berkualitas.
BACA JUGA: Kemendikbud Serahkan Distribusi KIP ke Sekolah
Ada empat tujuan RNPK tahun ini. Pertama, evaluasi capaian pelaksanaan program dan kegiatan 2016.
Kedua, sinergi pelaksanaan program dan kegiatan prioritas 2017 dengan fokus Program Indonesia Pintar, penguatan pendidikan karakter, peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan kejuruan, penguatan pengelolaan pendidikan dan kebudayaan antara Kemendikbud dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi, kabupaten dan kota.
BACA JUGA: Bulan Ini, Anak Yatim Piatu Miskin Mulai Terima KIP
Ketiga, menyepakati kebijakan operasional 2017 dan merumuskan bahan masukan kebijakan pendidikan dan kebudayaan 2018.
Keempat, meningkatkan kerja sama Kemendikbud, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi, kabupaten/kota dengan publik/masyarakat komunitas pendidikan dan kebudayaan.
"Selain tujuan itu, besok (26/1) Presiden Jokowi akan memberikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 2844 anak yatim piatu. KIP ini merupakan bagian dari program perluasan akses pendidikan melalui PIP," kata Muhadjir di Pusdiklat Kemendikbud, Sawangan, Depo, Rabu (25/1) malam.
Dia menambahkan, jumlah anak yatim ini akan terus dipantau karena setiap harinya ada yang meninggal sehingga angkanya pasti bertambah.
Sementara Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Hamid Muhammad mengungkapkan jumlah anak yatim yang masuk Dapodik 896 ribu.
Sampai saat ini ada 790 ribuan yang belum menerima KIP. "Target kami, seluruhnya bisa mendapatkan KIP apalagi penyaluran kartunya lewat sekolah," tandasnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad