Bahkan jalan alternatif, yaitu Kecamatan Bongomeme pun dipastikan akan macet juga. Ini terjadi seiring pelaksanaan tradisi lebaran ketupat. Yang mana di sepanjang ruang jalan raya Limboto-Isimu terdapat beberapa titik pusat perayaan ketupat. Mulai dari Desa Yosonegoro hingga Isimu Selatan.
Sebagaimana catatan Gorontalo Post tahun-tahun sebelumnya, setiap pelaksanaan tradisi ketupat ruas lalu lintas di sepanjang jalan Raya Limboto-Isimu mengalami kemacetan. Tak kurang dari 10 ribu kendaraan berjubel di wilayah Yosonegoro. Hal itu mengakibatkan menumpuknya arus lalu lintas menuju ke Desa Yosonegoro, yang merupakan pusat perayaan tradisi ketupat terbesar di Gorontalo. Peningkatan arus lalu lintas terjadi sejak pukul 08.00 Wita. Puncak kemacetan pada umumnya terjadi pada pukul 10.00 Wita – 14.00 Wita. Sebab, selang kurun waktu tersebut masyarakat dari berbagai penjuru berbondong-bondong menuju desa Yosonegoro.
Bahkan kemacetan diprediksi mulai terjadi malam nanti. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kunjungan ke kampung Jawa Tondano, pusat perayaan ketupat sudah dilakukan di malam hari. “Malam nanti, sudah mulai ada yang berdatangan ke kampung jawa. Karena tidak ingin terjebak macet besok harinya,” ujar Hendrik salah seorang warga keturunan Jaton.
Demikian pula pada sore hari, puncak kemacetan akan terjadi sekitar pukul 16.00-20.00 wita. Pada waktu itu para warga mulai beranjak pulang dari lokasi perayaan ketupat. Pihak Polda Gorontalo sudah mengidentifikasi 24 titik rawan macet saat perayaan ketupat besok.
Sejumlah warga ketika berbincang dengan Gorontalo Post mengemukakan, kemacetan di ruas jalan raya Limboto-Isimu memang sulit dihindarkan. Walaupun saat ini ruas jalan raya Limboto-Isimu tepatnya di Desa Yosenogoro-Isimu sudah dilakukan pelebaran (dua jalur). Apalagi untuk ruas jalan Yosonegoro-Limboto belum dilakukan pelebaran.
“Arus kendaraan akan menumpuk di belokan (persimpangan) Yosonegoro dan Pone. Sebab, lokasi tersebut selalu menjadi titik awal kemacetan pada pelaksanaan tradisi ketupat,” ungkap Amin, salah warga Limboto.
Di sisi lain, peningkatan arus lalu lintas di ruas jalan Raya Isimu-Limboto mulai terlihat sejak kemarin. Bahkan tadi malam, sudah banyak warga yang berdatangan ke lokasi Desa Yosonegoro dan sekitarnya. Ada yang datang untuk bersilaturahmi dengan sanak dan keluarga, ada pula yang sekadar jalan-jalan. Sementara itu Polres Limboto telah mengindentifikasi titik-titik rawan macet.
Ada 24 titik rawan macet yang berada di wilayah Kecamatan Limboto Barat, tepatnya di wilayah yang menjadi pusat perayaan lebaran ketupat. Sehingga meminimalisir terjadinya kemacetan, Polres Limboto telah menyiapkan 46 personil di 24 titik rawan macet tersebut.
Kasatlantas Polres Limboto AKP Muhamad Mukson SIK SH menjelaskan, titik yang menjadi konsentrasi pengamanan pada lebaran ketupat nanti yakni di Desa Yosonegoro atau Kampung Jawa. Sebab diakui Muhamad Mukson, di lokasi tersebut menjadi pusat kunjungan para tamu mulai dari para pejabat.Bahkan masyarakat dari berbagai daerah. “Sementara petugas yang akan ditempatkan di 24 titik itu tugasnya yakni mengalihkan kendaraan dari lokasi macet ke jalur atau route alternatif yang sudah disiapkan sebelumnya,” ujar Mukson.
Tidak hanya di Limboto, kemacetan juga diprediksi akan terjadi di Kota Gorontalo. Sehingga untuk menghindari kemacetan saat perayaan ketupat, Polres Gorontalo akan melakukan patroli di beberapa ruas jalan. Uniknya patroli ini dilakukan dengan menggunakan sepeda.
Sebagaimana diketahui perayaan ketupat di kecamatan Kota Utara dipusatkan di Jalan Rusli Datau, dan jalan-jalan disekitarnya seperti Jalan John Ario Katili, Jalan Brigjen Piola Isa, dan Jalan Pangeran Hidayat (JDS) akan diakukan penutupan. Untuk memasuki area tersebut dapat melalui Jalur Yusuf Hasiru (rumah dinas Wakil gubernur) dan selanjutnya melalui simpang empat Jalan Membramo yang langsung mengarah ke Jalan Rusli Datau
"Untuk perayaan ketupat nanti kami akan melakukan rekayasa lantas di beberapa lokasi di Kecamatan Kota Utara," ungkap Kasat lantas polres Gorontalo AKP Heru Budiarto.
Sementara itu, untuk lokasi perayaan di Kelurahan Leato Selatan sendiri yang merupakan jalur satu arah dengan kondisi jalan yang sempit, Lantas Polres Gorontalo memberlakukan sistem buka tutup jalan secara situasional.
Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan yang berada di simpang lima Kota Gorontalo, beberapa jalur dapat menjadi alternatif. Yakni Jalur Jembatan Jodoh 1 (Kecamatan Dungingi), Jalur Jembatan Jodoh 2 (Keluarahan Pilohayanga) dan jalur Kota Barat.
Pihak kepolisian juga menghimbau untuk para penumpang pesawat dengan jadwal penerbangan pagi, siang, dan sore hari agar dapat menuju bandara sejak pagi hari. Hal ini mengantisipasi terjadinya kemacetan di ruas jalan kampung Jawa dan sekitarnya.(nat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiket Ludes, Calon Penumpang Terlantar
Redaktur : Tim Redaksi