jpnn.com - JAKARTA - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah memastikan tidak hadir dalam peringatan detik-detik proklamasi di Istana Merdeka, Senin (17/8) besok. Alasan ketidakhadiran sama dengan absennya presiden ke-6 RI itu dalam pidato kenegaraan, di parlemen, Jumat (14/8), lalu.
Dalam keterangan resminya kemarin, SBY menjelaskan bahwa kehadiran para mantan presiden dan wapres dalam kedua agenda tersebut bersifat undangan. Karena itu, tahun ini dia memutuskan untuk tidak hadir.
BACA JUGA: LOWONGAN: Pangdam Jaya dan Pangdam Bukit Barisan
"Setelah selama ini saya peringati Hari Kemerdekaan di Jakarta, tahun ini saya ingin pulang kampung untuk memperingatinya di Pacitan," terang SBY lewat akun twitternya kemarin (15/8).
SBY menuturkan, selama 10 tahun kepemimpinanya, hanya beberapa kali mantan presiden dan wapres hadir dalam agenda pidato kenegaraan. Itu karena sifatnya memang undangan. Dalam peringatan detik-detik proklamasi di Istana Merdeka pun, mantan Presiden Abdurrahman Wahid pernah datang sekali.
BACA JUGA: Pramuka dan Kopassus Terjun ke Kali Ciliwung
"Selebihnya, para mantan presiden memperingatinya di tempat lain," lanjut mantan Menkopolkam itu.
SBY mengaku tidak menaruh pikiran negatif atas ketidakhadiran para mantan presiden dan wapres di eranya. Menurut dia, ketidakhadiran para mantan presiden kala itu tidak perlu dipersoalkan karena memang tidak ada keharusan.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Hadiri Upacara Hari Pramuka ke-54 Pagi Ini
Tahun ini, Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu berencana merayakan peringatan hari kemerdekaan di Nawangan, Pacitan, bersama para veteran pejuang. Nawangan, lanjut SBY, merupakan lokasi perang gerilya yang dipimpin panglima Sudirman.
Saat pidato kenegaraan berlangsung, SBY dan Ani Yudhoyono sedang berada di Purwokerto. Keduanya berziarah ke makam mertua SBY, Sarwo Edhie Wibowo. Kemudian, SBY bergeser ke Jogjakarta. Kemarin pagi, barulah dia berangkat ke Pacitan.
"Saya minta maaf kepada masyarakat karena sempat ada "kesimpangsiuran" perihal ketidakhadiran saya," tambahnya.
Sementara itu, kemarin, istana terus mematangkan persiapan menghadapi acara peringatan detik-detik proklamasi yang akan dipimpin langsung Presiden Jokowi. Selain melakukan geladi resik, presiden juga telah berkesempatan mengukuhkan 68 pelajar sekolah menengah atas yang menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Mereka yang terpilih dari 34 provinsi itu dikukuhkan di Istana Negara. Kepada anggota paskibraka yang terdiri dari 34 putra dan 34 putri, presiden terlebih dulu menanyakan kesiapan mereka mengemban tugas mengibarkan sang saka Merah Putih pada peringatan hari kemerdekaan ke-70 RI di Istana Merdeka. (byu/dyn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Luhut Punya Tanggung Jawab Bikin Kompolnas Lebih Independen
Redaktur : Tim Redaksi