jpnn.com, PALEMBANG - Bergabungnya Alberto Goncalves benar-benar memberi warna baru dalam permainan Sriwijaya FC.
Kedatangan striker yang karib disapa Beto itu mengubah formasi yang biasa dipakai tim berjuluk Laskar Wong Kito di bawah kendali Budiardjo Thalib.
BACA JUGA: Dodi Alex Noerdin: Ini Kejahatan Luar Biasa, Tak Ada Ampun, Langsung Dipecat Tidak Hormat
Ketika memulai kompetisi Liga 2 sebelum pandemi mengandalkan formasi 4-4-2 atau 4-2-3-1, kini mereka lebih gandrung pada pola 4-3-3.
“Benar, masuknya Beto mengubah formasi lebih condong ke pola 4-3-3. Biasanya, saya, Beto dan Firman Septian menjadi trisula di depan,” ungkap Rahel Radiansyah.
BACA JUGA: BNN Sebut Oknum Anggota Dewan Ini Licin bak Belut, Rekan Sejawat Bilang Begini
Sebagai penopang di belakang trisula, biasanya ada Hari Habrian, Suandi, dan Agy Pratama. Kemudian kuartet empat bek diserahkan kepada Danny Arwin, Ambrizal, Erwin Gutawa, dan Marcel.
Komposisi ini sudah menjalani eksperimen di beberapa uji coba.
BACA JUGA: Firman Septian Dukung Beto Goncalves Pimpin Perjuangan Sriwijaya FC ke Liga 1
Dijelaskan Rahel, perubahan formasi ini tidak mengubah tugasnya di sisi kiri penyerangan Sriwijaya FC.
Dia tetap bertugas untuk membawa bola ke depan kemudian disodorkan ke striker.
Dengan kelincahan dan dribling yang oke, jika ada peluang untuk melakukan shooting sangat terbuka dieksekusi.
“Peran saya sama saja apapun formasinya. Tetap melayani striker. Jadi tidak ada masalah bagi saya dengan perubahan formasi ini. Paling ya saya akan terus intens menyamakan persepsi dengan Beto agar bisa memberikan bol sesuai keinginannya,” ucapnya.
Rahel mengaku terhormat bisa melayani striker sekelas Beto.
BACA JUGA: Info Terkini dari Kombes Hermawan Soal Perilaku Brigpol AB, Memang Parah!
Mengingat, Beto bukan striker abal-abal. Dia tujuh kali menyabet sepatu emas di berbagai kejuaraan. Dia juga terakhir menjadi andalan timnas Indonesia di SEA Games 2018.(kmd/sumeks.co)
Redaktur & Reporter : Budi