jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pro Prabowo-Sandi (ProPAS) Honorer K2 Indonesia Bhimma menilai rezim Joko Widodo harus dihentikan.
Menurut Bhimma, honorer K2 memiliki peran untuk menggagalkan ambisi Jokowi menjadi presiden pada periode kedua.
BACA JUGA: Honorer K2 Pendukung Prabowo â Sandi Batal Gelar Aksi Besar - besaran
"Jokowi sudah terbukti tidak punya iktikad baik mengangkat seluruh K2 Indonesia jadi PNS selama kepemimpinannya,” kata Bhimma, Rabu (27/3).
MONGGO DIBACA, BAPAK DAN IBU SEKALIAN: Silatnas Diundur Agar Honorer K2 Punya Waktu Kumpulkan Ongkos
BACA JUGA: 6 Honorer K2 Berpose Dua Jari tak Jadi Dipecat, Demo di Banten pun Dibatalkan
Dia pun meminta para honorer K2 untuk tidak terpengaruh dengan adanya rencana menggelar Silaturahmi Nasional (Silatnas) Keluarga Besar Honorer Indonesia (KBHI) di Bandung, Jawa Barat, April 2019.
BACA JUGA: Hary Tanoe Beri Kekuatan Besar Bagi Jokowi untuk Menangi Pilpres
"Memangnya langsung dikasih SK PNS pada saat silatnas? Ayo, dipikirkan baik-baik dan pakai akal sehat," tutur Bhimma.
Bhimma mengimbau seluruh rekannya untuk tetap fokus menjalankan tugas masing-masing.
"Acara silatnas hanya dijadikan ajang penggiringan massa Projo. K2 Indonesia sudah kecewa dengan perlakuan kebijakan rezim ini. Puncak kekecewaan kami tanggal 30-31 Oktober 2018," kata Bhimma.
Menurut Bhimma, daripada mengikuti silatnas, honorer K2 lebih baik bergerilya di masing-masing daerah untuk memenangkan Prabowo-Sandiaga.
Dia pun tidak habis pikir dengan sikap honorer K2 yang ikut barisan Projo dengan mengikuti silatnas.
"Coba pakai logika. Selama 4-5 tahun mengikuti kebijakan rezim ini, mentoknya hanya di PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) untuk K2 usia di atas 35 tahun," tutur Bhimma. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ICW: Angkat Honorer K2 Tanpa Tes Mengganggu Reformasi Birokrasi
Redaktur : Tim Redaksi