BI Minta Harga BBM Dinaikkan

Kamis, 06 September 2012 – 08:18 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) meminta pemerintah untuk segera menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Sebab, molornya penyesuain harga BBM dipastikan bakal mempertajam defisit transaksi neraca berjalan. Buntutnya, pertumbuhan ekonomi pun pasti terhambat.

Menurut Gubenur BI, Darmin Nasution, pertumbuhan ekonomi yang positif saat ini masih belum diimbangi oleh kemampuan barang modal, sehingga terpaksa ditutupi dengan impor. Di sisi lain, ketidakmampuan pemerintah menaikkan harga bensin berakibat membengkaknya impor BBM dan defisit pun makin lebar.

Kondisi ini, kata Darmin, sangat berbeda jika dibandingkan dengan 10 tahun terakhir, dimana pemerintah segera menyesuaikan harga BBM disaat defisit neraca berjalan mulai terjadi. Perbaikan defisit kali ini akan lebih panjang karena batalnya kenaikan BBM," kata Darmin di Jakarta, Rabu (5/9).

Dan pengaruhnya pada pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan berada di kisaran 6,1-6,5 persen dengan titik tengah 6,4 persen. Sedangkan pada 2013, pertumbuhan ekonomi diperkirakan pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 6,3-6,7 persen dengan titik 6,6 persen.

"Kuartal II-2012 defisit transaksi berjalan kita sudah USD 6,1 miliar atau setara dengan 3,1 persen dari PDB apalagi perekonomian dunia belum lebih baik," jelasnya. (lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Depan Harga Rokok Naik

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler