jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan mempertanyakan efektivitas uang pecahan Rp 75 ribu, yang akan diluncurkan Bank Indonesia bersama Kementerian Keuangan RI, Senin (17/8) besok.
Hergun -panggilan akrabnya- mengatakan dari sisi patriotisme, langkah BI patut diapresiasi sebagai bagian untuk memeriahkan peringatan ulang tahun kemerdekaan.
BACA JUGA: Pecahan Uang Rp 100 Ribu Laris Manis di Imlek 2019
"Namun dari sisi ekonomi patut dipertanyakan efektivitasnya dalam mendorong perbaikan ekonomi, terutama untuk memulihkan perekonomian yang saat ini sedang di ambang resesi akibat adanya pandemi Covid-19," ucap Hergun kepada jpnn.com, Minggu malam (16/8).
Menurut legislator Partai Gerindra ini, patut diakui bahwa semenjak adanya pandemi Covid-19 Bank Indonesia berkontribusi besar dalam upaya memulihkan perekonomian nasional.
BACA JUGA: Merdeka! Besok Ada Peluncuran Uang Pecahan Rp 75 Ribu
Langkah-langkah yang sudah dilakukan BI di antaranya menurunkan suku bunga acuan BI7DRR hingga ke level 4 persen; melakukan quantitative easing sebesar Rp 633,24 triliun per 14 Juli 2020; menjadi pembeli SBN di pasar perdana; dan mengikuti program burden sharing dengan pemerintah.
"Tetapi sayangnya, upaya-upaya yang dilakukan oleh BI bersama pemerintah dan lembaga terkaitnya, gagal menahan minusnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020," lanjut wakil ketua Fraksi Gerindra DPR itu.
BACA JUGA: Hergun Gerindra: Presiden Jokowi Seperti Bekerja Sendiri
Sebagaimana yang diumumkan oleh BPS, bahwa perekonomian Indonesia pada kuartal II 2020 dinyatakan minus 5,32 persen.
Bahkan sejumlah pihak memprediksi tren kurang menggembirakan tersebut, akan berlanjut ke kuartal III 2020.
Di sini muncul pertanyaan akankah Indonesia masuk jurang resesi?
"Idealnya, semua pihak termasuk BI harus fokus pada permasalahan tersebut. Bagaimana caranya memulihkan perekonomian agar tidak masuk ke dalam jurang resesi," tambahnya.(fat/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam