Biarkan FPI Sweeping, Muruah Polisi Hilang

Senin, 08 Juli 2013 – 19:39 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari mengatakan polisi harus mencegah tindakan Front Pembela Islam (FPI) yang akan melakukan sweeping. Menurutnya, jika itu dibiarkan maka dengan sendirinya muruah polisi sebagai aparat penegak hukum akan hilang.

"Polisi mendegradasi dirinya sendiri karena tugasnya diambil alih. Dia (polisi) seperti menjadi kacung," ujar Eva di DPR, Jakarta, Senin (8/7).

Politikus PDIP itu berharap polisi bisa menjaga martabat dan wibawanya sebagai pihak yang diberikan otoritas hukum untuk melakukan penertiban. Karena itu dia menganggap tindakan polisi yang mengawal sweeping.

Apalagi lanjut dia, FPI sebenarnya tidak memiliki otoritas untuk melakukan sweeping. "Jadi aneh kalau dia melakukan pengawalan sweeping. Sweeping FPI haram," ujarnya.

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan persoalan sweeping yang dilakukan FPI kepada aparat penegak hukum. Sebab itu menjadi polisi. "Institusi yang ada kan sudah jelas. Itu urusannya aparat kepolisian," kata Jokowi.

Menjelang bulan suci Ramadan, ratusan anggota FPI di beberapa daerah biasanya merazia sejumlah tempat hiburan seperti di Kota Depok, Jawa Barat dan Makassar, Sulawesi Selatan. Aksi ini dilakukan karena pengelola tempat hiburan malam melanggar jam operasi selama bulan Ramadan.

Di Depok, massa FPI merazia sejumlah toko yang menjual minuman keras. Puluhan anggota FPI ini menggerebek sebuah warung yang secara sembunyi-sembunyi menjual minuman keras. Anggota FPI kemudian meminta pemilik warung untuk menutup warungnya. Massa FPI kemudian menyita beberapa botol minuman keras, namun aksi tidak berkembang anarkis karena dikawal ketat polisi. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Ramadan, Ubah Prilaku

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler