Biarkan Pendukungnya Demo di Bawaslu, Prabowo Disebut Tak Punya Bukti Maju ke MK

Rabu, 22 Mei 2019 – 19:48 WIB
Inas Nasrullah Zubir. Foto: Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Inas Nasrullah Zubir mengaku belum mendengar adanya imbauan dari calon presiden Prabowo Subianto untuk meredakan pendukungnya yang sedang menggelar demonstrasi terkait hasil Pilpres 2019.

Inas menilai, pembiaran demo oleh Prabowo ini untuk mengalihkan perhatian publik, bahwa sebenarnya BPN belum memiliki bukti untuk menggugat hasil penghitungan suara KPU di Mahkamah Konstitusi.

BACA JUGA: Prabowo Minta Polisi dan TNI Tak Menembaki Rakyat Sendiri

“Kalau mereka (BPN Prabowo-Sandi) membiarkan, malah mendukung orang-orang demo artinya mereka enggak punya bukti. Kalau mereka yakin punya bukti, mereka tidak membiarkan orang demo. Seperti kami, TKN yakin maka kami tidak meminta pendukung untuk turun demo. Namun, mereka tidak yakin dengan bukti yang mereka punya,” kata Inas di Jakarta, Rabu (22/5).

Inas mengungkapkan, sejatinya ada sekitar 40 ribu pendukung Jokowi-KH Ma’ruf Amin yang akan turun untuk mengawal hasil pemilu. Namun, demi keamanan nasional, TKN menolak kehadiran para pendukung paslon 01 tersebut.

BACA JUGA: Usai Bertemu Jokowi, Zulkifli Hasan Sampaikan Ucapan Duka

(Baca Juga: Ada Perusuh Demo Bawaslu Mengaku Dibayar, Lebih Kurang Rp 6 Juta)

“Ada 40 ribu pendukung Jokowi akan turun dari Jakarta dan dari luar Jakarta, termasuk dari Jatim, Jateng mau datang. Namun, TKN dengan tegas meminta mereka untuk tidak hadir ke Jakarta, dan meminta mereka menjalani ibadah puasa dengan baik di daerah masing-masing,” ujar politikus Hanura ini.

BACA JUGA: Jokowi: Tidak Ada Toleransi untuk Perusuh

Inas sangat menyesalkan pihak Prabowo-Sandi yang seolah membiarkan massa pendukungnya berdemontrasi hingga memicu kerusuhan.

“Saya tidak paham dengn konstruksi berpikir Prabowo Subianto dengan BPN. Mereka mengatakan apa yang dilakukan massa itu aspirasi politik dalam negara demokrasi. Betul, tapi kan pakai aturan semua. Sekarang jam berapa? Mereka tidak mau bubar,” tegas Inas.

Atas aksi unjuk rasa yang berlangsung, Inas mengatakan, massa telah melanggar sejumlah undang-undang. “Ada sejumlah undang-undang yang dilanggar, UU Kebebasan Menyatakan Pendapat, UU HAM, dan UU Lalu Lintas Jalan Raya, dilanggar semua!” tegasnya.

Inas secara khusus meminta kepada Prabowo-Sandi agar tidak selalu mengatasnamakan rakyat atas segala tindakan yang mereka lakukan. “Jangan selalu membawa narasi rakyat, rakyat yang mana? Tidak semua rakyat berpihak pada mereka, bahwa sekarang 55 persen pemilih berpihak sama Pak Jokowi,” ujarnya. “Jangan adu domba rakyat. Rakyat, jangan dibenturkan,” pungkasnya. (*/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bentrok Massa dengan Polisi di Jalan KS Tubun Kembali Terjadi Jelang Buka Puasa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler