"Kalau Ani salah dalam mengambil keputusan, maka 200 juta lebih rakyat Indonesia akan sengsara dan saya sendiri juga pernah berada dalam situasi sulit sebagaimana yang dialami oleh Ani
BACA JUGA: KPK Tindak Lanjuti Pengakuan Risco
Semua akan diuji oleh waktu," kata Dorodjatun Kuntjoro-Jakti saat ditemui di sela-sela perpisahan Sri Mulyani dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI di kampus Salemba, Rabu (19/5).Lebih lanjut mantan Dubes RI untuk AS itu menilai Sri Mulyani adalah sosok yang konsisten menggunakan konsep sebelum mengambil sebuah keputusan
Dalam perspektif keilmuan, lanjut Guru Besar FE UI itu, konsep semestinya dipahami oleh seluruh komponen bangsa sebagai perwujudan terhadap seluruh situasi yang terjadi
BACA JUGA: Johny Allen Bantah Kenal Risco
Namun persoalan dengan sendiri semakin rumit ketika konsep diharuskan berhadapan dengan persoalan politik yang bermuara kepada tindakan kompromi."Jadi masa-masa sulit yang dihadapi Ani adalah sebuah pengalaman spiritual pribadi yang sangat hebat
Di tempat yang sama, Dekan Fakultas Ekonomi UI, Firmansyah, juga menyatakan kekagumannya atas ketegaran Sri Mulyani Indrawati dalam menghadapi masa-masa yang tidak mengenakkan
BACA JUGA: Terminal 3 Cengkareng Setara Hasanuddin
Dalam pertemuan yang dihadiri para ekonom UI seperti Ali Wardhana, Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, Anwar Nasution, Miranda Swaray Goeltom, Darmin Nasution dan Satrio BJoedono itu, Firmansyah berharap semua pihak bis amenjadi saksi atas ketegaran Sri Mulyani"Terutama dalam menghadapi masa-masa yang tidak mengenakan itu," kata Firmansyah.Terakhir, Dekan FE UI itu juga meminta Sri Mulyani yang sebentar lagi bertugas sebagai managing director World Bank itu tetap menjalin ikatan emosiaonal dengan segenap civitas akademika UI(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sri Merasa Sudah Curahkan Semua Ilmu
Redaktur : Tim Redaksi