Bias Gender, Desak Buku SD-SMP Direvisi

Rabu, 07 Desember 2011 – 19:52 WIB

JAKARTA -- Pembahasan Rancangan Undang-undang  Kesetaraan dan Keadilan Gender (RUU KKG) masih dalam tahapan menerima masukan dari seluruh stakeholderRabu (7/12) rapat Panitia Kerja Komisi VIII menerima masukan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)

BACA JUGA: Dana BOS Naik 43,75 Persen



Anggota Komisi VIII DPR RI, Ingrid MP Kansil menjelaskan, masih banyak sekali pemahaman bias gender yang salah yang ditanamkan sejak dini
"Dari pola perbedaan pengasuhaan bagi anak perempuan dan laki-laki sampai pada pola pendidikan di usia dini," kata Ingrid.

Ia membeberkan, hasil riset  dari Riset Australia National University bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri Jakarta, menyatakan, bahwa kurang lebih 70 persen buku pegangan sekolah anak-anak Indonesia, sangat bias gender

BACA JUGA: Pemkot Pilih Pendidikan Bersubsidi



Kata Ingrid, di dalam buku-buku sekolah anak pada tingkat SD hingga SMP cenderung menggambarkan bahwa perempuan bertugas pada urusan rumah atau  domestik sedangkan laki-laki bertugas diluar rumah dan lebih profesional.

"Dan saya mengusulkan ada revisi ulang terhadap seluruh kurikulum dan buku bacaan anak-anak dari SD – SMP," kata politisi Partai Demokrat itu.

Yang tidak kalah penting, katanya, seluruh tayangan televisi baik itu sinetron, film anak-anak, bisa memberikan contoh-contoh kesetaraan gender bukan malah semakin memperkukuh bias gender pada pemahaman masyarakat.

"Kondisi inilah yang menurut saya sangat penting untuk di dorong guna  memberikan pemahaman, pelayanan dan perlindungan bagi anak-anak tanpa perbedaan," katanya
"Dan dalam RUU KKG ini saya juga akan mendorong seluruh pihak baik eksekutif, legislatif, yudikatif dan swasta untuk berperan dalam implementasi kesetaraan dan keadilan gender di seluruh bidang," tuntasnya

BACA JUGA: Lulus SD, Bawa Sertifikat Imunisasi

(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konflik Internal UI Ditenggat Akhir Desember


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler