Biaya Pilkada Rp 7,1 Triliun, Apanya yang Hemat?

Kamis, 10 Desember 2015 – 16:11 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - TANGERANG - Pengamat politik dari LIPI Siti Zuhro mengkritisi biaya pilkada serentak yang sangat mahal. Menurut Siti, pilkada serentak sangat tidak efisien dan terlalu boros.

"Biaya pilkada serentak menelan biaya Rp 7,1 triliun. Apanya yang hemat, so what gitu loh? Katanya biar efisien, buktinya mahalan serentak ketimbang Pilkada tunggal yang hanya sekitar Rp 4 triliun untuk seluruh daerah," terang Siti, Kamis (10/12).

BACA JUGA: Kapasitas Para Calon Kepala Daerah Dipertanyakan

Dia menambahkan, pelaksanaan Pilkada serentak sangat dipaksakan. Hal itu terlihat dari timpangnya pasangan calon yang maju dalam pilkada. Calon penantang pun tak ubahnya hanya penggembira.

"Jauh-jauh hari sebelum Pilkada saya sudah mewanti-wanti agar pilkada serentak ditinjau ulang kalau tidak siap. Sebab, ini akan menjadi potret bagi pelaksanaan pilkada berikutnya. Tapi apalah suara saya yang dikalahkan oleh suara-suara parpol serta orang-orang yang ingin berkuasa," beber Siti. (esy/jpnn)

BACA JUGA: Pemenang Pilkada Didominasi Politik Dinasti

 

BACA JUGA: Fahri Hamzah: Papa Minta Saham Berefek Rendahnya Partisipasi Pilkada

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngeri! 346 Kada-Wakada Terlibat Kasus Hukum


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler