Bicara Pentingnya Pendidikan untuk Generasi Penerus, Megawati: Kurangi Namanya Bansos

Jumat, 05 Juli 2024 – 14:32 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (5/7). Dokumentasi DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebut negara harus menaruh perhatian lebih terhadap pendidikan demi menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berjiwa progresif dan maju.

Dia berbicara demikian dalam pidato setelah memimpin sumpah jabatan anggota DPP PDI Perjuangan masa bakti 2019-2024 yang diperpanjang hingga tahun 2025 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (5/7). 

BACA JUGA: Megawati Bakal Ambil Sumpah Pengurus Partai di DPP, Lihat Siapa yang Mendampingi

Awalnya, Megawati menyebut Menteri Bappenas Suharso Monoarfa bisa membedah kembali pola pembangunan semesta berencana.

"Kalau ada yang jelek, dibuang, kalau ada yang mesti katakan mungkin tidak mengikuti zaman, peradaban, ya, dimodifikasi," kata Megawati dalam pidatonya.

BACA JUGA: Megawati Memperpanjang Masa Jabatan Pengurus PDIP, Hasto Kristiyanto Tetap Sekjen

Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu dalam pidato sempat menyinggung kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) yang mendapat sorotan dari masyarakat.

Menurut Megawati, pemerintah seharusnya bisa merevisi anggaran dengan mengutamakan sektor pendidikan, seperti mengalihkan dana sosial.

BACA JUGA: Sukidi Sebut Ikhtiar Mencintai Indonesia Tidak Boleh Luntur, Singgung Sosok Megawati

"Kalau saya sorry, karena saya pernah Presiden RI, kalau untuk sekolah enggak ada duitnya, saya kurangi yang namanya Bansos. Enggak boleh? Boleh," kata cucu Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno itu.

Megawati meminta agar pemerintah membicarakan kembali kepada DPR untuk menyiapkan postur anggaran pendidikan agar menyentuh seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.

Dia juga meminta kepada seluruh kadernya yang duduk di DPR RI bisa memperjuangkan sistem pendidikan yang bebas biaya ke depan.

"Apa enggak bisa? Kan, seharusnya untuk pendidikan itu, sekolah itu, harus gratis. Jangan betul, betul. Jalankan. Berani enggak menjalankan? Jangan bicara doang, lo, kok, pakai heboh, saya, tuh, sampe pusing UKT," kata dia. (ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masuk Bursa Pilkada Jateng, Bambang Pacul Sebut Nama Megawati


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler