Bicara soal Stok Beras, Mentan SYL Bikin Tenang

Minggu, 26 April 2020 – 20:45 WIB
Syahrul Yasin Limpo. Foto: M. Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL menyatakan stok beras dalam kondisi aman pada masa Ramadan dan Idulfitri yang jatuh periode April hingga Mei 2020.

SYL menegaskan, ketersediaan beras tetap aman dalam tiga bulan ke depan.

BACA JUGA: Mentan SYL ke Depok, Pastikan ATM Beras Berjalan

Menurut dia, jajaran Kementerian Pertanian telah menggelar video konferensi dengan pimpinan di 400 kabupaten. Dari situ, Mentan meyakini dalam tiga bulan ke depan stok beras terjamin.

"Kami masih yakin sampai tiga bulan ke depan ketersediaan beras dari gabah giling yang ada dan panen yang terjadi, itu masih akan terjadi," ucap SYL dalam keterangan resmi secara virtual, Minggu (26/4).

BACA JUGA: Kunjungi TTIC Makassar, Mentan SYL Ajak Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan

Selain laporan dari kabupaten, Kementan juga melakukan penghitungan dengan tiga pendekatan terkait ketersediaan beras.

Yakni pendekatan optimistis, moderat dan pesimistis. Mengacu tiga pendekatan itu, ketersediaan beras tetap aman setelah perayaan Idulfitri.

BACA JUGA: Heran Lihat Harga Gabah dan Beras, Jokowi: Ini yang Untung Siapa? Dicari!

Misalnya penghitungan dengan pendekatan optimistis, stok beras akan tersedia sekitar delapan juta ton setelah Idulfitri.

Saat ini, stok beras tercatat sebanyak 3,5 juta ton yang tersimpan di gudang milik Badan Urusan Logistik (Bulog).

Kemudian pada Februari 2020 kemarin, jumlah panen diperkirakan mencapai 12,4 juta juta ton.

Menyambut Ramadan dan Idulfitri, ketersediaan beras mencapai 15,9 juta ton. Di sisi lain, perkiraan konsumsi pada Ramadan dan Idulfitri sebesar 7,6 juta ton.

"Maka tersedia delapan juta lebih sisanya. Jadi Indonesia masih punya over stock delapan juta, itu kalau lihat optimistisnya," tutur SYL.

Sementara itu, pada penghitungan moderat, jumlah beras akan tersedia sekitar tujuh juta ton setelah perayaan Idulfitri.

Hitung-hitunganya yakni, tersedia stok beras sebanyak 3,5 juta ton ditambah dengan produksi beras Februari 2020 sebanyak sebelas juta ton.

Setelah itu, akumulasi stok dan produksi dikurangi konsumsi. Dalam penghitungan pendekatan moderat, konsumsi pada Ramadan dan Idulfitri sebanyak 8 juta ton.

"Maka masih tersisa sebenarnya kurang lebih tujuh juta stok akhir bulan Mei itu. Itu kalau mau berpikir moderat," ucap dia.

Lebih lanjut, kata SYL, stok beras tetap aman hingga perayaan Idulfitri dengan penghitungan pesimis. Dalam hitungan, sebanyak enam juta beras tersedia setelah Idulfitri.

"Kalau mau berpikir pesimistis saja. Kami punya stok 3,5 juta kemudian ada produksi 11,2 juta, perkiraan kami karena kenaikan kebutuhan, kami perkiraan kebutuhan menjadi 8,3 juta. Maka masih tersedia 6 juta sampai dengan akhir Mei 2020," ungkap SYL.

"Kalau begitu bulan puasa dan Idulfitri semua dalam kendali yang cukup aman. Data ini kami sudah validasi sampai ke daerah-daerah," ucap dia. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler