Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, meneteskan air mata dalam sebuah wawancara tentang pendekatannya terhadap kebijakan Aborijin.
Wawancara -yang ditayangkan untuk program berita terbaru dari TV Aborijin -ini membahas masalah kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan tingkat kriminalitas dari warga Aborijin.
BACA JUGA: Peneliti Gunakan Drone untuk Selamatkan Habitat Penyu di Queensland
Pada satu titik selama wawancara panjang itu berlangsung, PM Turnbull menceritakan tentang mimpinya, yakni keberlangsungan bahasa Adat, sembari menyeka air matanya.
Kantor Perdana Menteri mengatakan, sementara ia mengamati bahasa Ngunnawal untuk pidato-nya di awal tahun ini, ia sempat diperlihatkan buku anak-anak yang meliputi sebuah cerita pengantar tidur.
BACA JUGA: Perusahaan Tambang Australia Jual Berlian Angola Seharga Rp 225 Miliar
Seorang perempuan yang menjelaskan cerita di balik lagu pengantar tidur itu membuatnya "sedih", kata PM Turnbull sambil menyeka air matanya.
Selama wawancara berlangsung, PM Turnbull juga mengatakan, hal yang layak jika referendum untuk mengakui Penduduk Asli Australia dalam Konstitusi bisa diadakan tahun depan.
BACA JUGA: Jumlah Pemakai Sabu di Australia Naik 3x Lipat dalam 5 Tahun Terakhir
Partai Buruh telah membuat komitmen untuk mengadakan pemungutan suara Mei mendatang, tepat di ulang tahun referendum 1967 –sebuah tanggal yang didukung oleh mantan Perdana Menteri Tony Abbott.
PM Turnbull mengatakan, hal yang penting untuk menempatkan bahasa dari setiap perubahan dengan tepat, tetapi masih mungkin untuk menahan suara pada tahun 2017.
"Saya percaya referendum tahun depan tentu saja layak, tapi kami harus mendapatkan kesepakatan itu dan kami akan membutuhkan dukungan luar biasa," akunya.
Untuk melihat video wawancara ketika PM Turnbull menitikkan air mata, buka tautan berikut.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Tambah Bantuan Kemanusiaan Sebesar $10 Juta untuk Fiji