Bidik Warga Miskin, Pemerintah Luncurkan Tiga Kartu Baru

Senin, 03 November 2014 – 15:03 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Jokowi saat secara simbolis menyerahkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada seorang warga di Kantor Pos Besar, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (3/11). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meluncurkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera (KSKS) di Kantor Pos, Jakarta Pusat, Senin, (3/11).

KIS yang diluncurkan ini masih merupakan tahap awal. Pemerintah juga masih akan memperbarui data penerima kartu tersebut.

BACA JUGA: Fahri Usul Bentuk Tiga Komisi Baru Jatah KIH

"Kartu ini sudah mulai dikirimkan kepada masyarakat. Kartu Indonesia Sejahtera seperti ini, Kartu Indonesia Pintar seperti ini, Kartu Indonesia Sehat seperti ini. Ini adalah sistem yang memudahkan masyarakat bisa mengakses ke pendidikan, kesehatan, dan juga sistem cash transfer seperti ini," ujar Presiden saat peluncuran tiga kartu tersebut.

Anggaran yang digunakan untuk menopang KIS masih menggunakan anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, yang tahun ini dialokasikan sekitar Rp 20 triliun. Sampai akhir tahun ini, ia mengharapkan dua kartu tersebut sudah tersebar di provinsi, kabupaten, kota seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Presiden Ingin Jaksa Agung dan Wakil Kombinasi Internal-Eksternal

"Anggarannya nanti akan kita gedein, agar dua hal ini bisa dipegang oleh masyarakat," kata Presiden.

KIS menyasar masyarakat miskin dan rentan miskin. Diperkirakan KIS akan dibagikan kepada sekitar 88,1 juta warga yang menjadi sasaran, lebih bayak dari jumlah 86,4 juta warga yang mejadi sasaran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pemegang KIS ditanggung pemerintah melalui BPJS, dengan presmi sebesar Rp 19.225 per orang.

BACA JUGA: Obor Rakyat, Polri Masih Lengkapi Petunjuk Jaksa

Adapun KIP yang dulu merupakan Bantuan Siswa Miskin (BSM) menyasar 24 juta anak miskin yang sekolah yang sebelumnya menerima BSM, ditambah dengan anak miskin tidak sekolah dengan harapa supaya sekolah lagi.

Pola pencairan KIP dan BSM sama, yaitu setiap semester pada kalender sekolah dengan membawa kartu ke bank atau outlet yang ditunjuk Bank Mandiri. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ke Singapura, JK Minta Fahmi Idris Ikuti Saran Dokter


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler