KEBERADAAN Kongres Rakyat Betawi (KRB) berencana menggelar musyawarah besar (mubes) pada 15-16 Februari mendatang. Dari ajang Mubes itu, KRB akan menelorkan organisasi baru bernama Majelis Rakyat Betawi.
Penggagas KRB, Biem Benyamin Sueb mengatakan, dalam kongres pertama yang digelar 19-21 September 2003 lalu, KRB telah menghasilkan beberapa keputusan strategis dalam kehidupan berorganisasi dan berpolitik rakyat Betawi. Salah satunya adalah menghantarkan Fauzi Bowo duduk sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Menurut Biem, KRB dalam kongres kedua nanti akan membicarakan persoalan peran aktif rakyat Betawi dalam pembangunan Jakarta Baru. Selain itu, kongres juga akan membahas peran serta dan posisi rakyat betawi dalam percaturan politik lokal dan nasional. "Soal hak dan kewenangan konsitusi parpol peserta pemilu dalam pengajuan pasangan capres akan dibahas juga dalam kongres," kata Biem, Selasa (12/2).
Tidak hanya itu, kata Biem, kongres juga akan membicarakan nilai strategis pemindahan pusat pemerintahan. KRB akan meninjau pemindahan ibu kota dari aspek NKRI.
Meski demikian Biem membantah anggapan bahwa pihaknya tengah menyiapkan organisasi pesaing Bamus Betawi. "Kongres tidak ada ada kaitannya dengan Bamus Betawi. Keberadaan kongres atau Majelis Rakyat Betawi ini khusus mengayomi warga Betawi secara individual. Sementara kehadiran Bamus untuk mengayomi organisasi Betawi," kilahnya.
Biem pun mengatakan, kehadiran Majelis Rakyat Betawi dibentuk dan didedikasikan untuk kemajuan rakyat Betawi, terutama di bidang pengembangan sumber daya manusia, hukum dan politik, ekonomi rakyat, sosial budaya dan hubungan antar lembaga.
"Dengan semangat kesetaraan dan penuh percaya diri, kami para deklarator berkeyakinan baik KRB II maupun berdirinya Majelis Rakyat Betawi bukan hanya sangat bermanfaat bagi eksistensi dan kemajuan rakyat Betawi itu sendiri, tetapi diyakini akan bermanfaat bagi kemaslahatan dalam berbangsa dan bernegara," pungkasnya.(pes/jpnn)
Penggagas KRB, Biem Benyamin Sueb mengatakan, dalam kongres pertama yang digelar 19-21 September 2003 lalu, KRB telah menghasilkan beberapa keputusan strategis dalam kehidupan berorganisasi dan berpolitik rakyat Betawi. Salah satunya adalah menghantarkan Fauzi Bowo duduk sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Menurut Biem, KRB dalam kongres kedua nanti akan membicarakan persoalan peran aktif rakyat Betawi dalam pembangunan Jakarta Baru. Selain itu, kongres juga akan membahas peran serta dan posisi rakyat betawi dalam percaturan politik lokal dan nasional. "Soal hak dan kewenangan konsitusi parpol peserta pemilu dalam pengajuan pasangan capres akan dibahas juga dalam kongres," kata Biem, Selasa (12/2).
Tidak hanya itu, kata Biem, kongres juga akan membicarakan nilai strategis pemindahan pusat pemerintahan. KRB akan meninjau pemindahan ibu kota dari aspek NKRI.
Meski demikian Biem membantah anggapan bahwa pihaknya tengah menyiapkan organisasi pesaing Bamus Betawi. "Kongres tidak ada ada kaitannya dengan Bamus Betawi. Keberadaan kongres atau Majelis Rakyat Betawi ini khusus mengayomi warga Betawi secara individual. Sementara kehadiran Bamus untuk mengayomi organisasi Betawi," kilahnya.
Biem pun mengatakan, kehadiran Majelis Rakyat Betawi dibentuk dan didedikasikan untuk kemajuan rakyat Betawi, terutama di bidang pengembangan sumber daya manusia, hukum dan politik, ekonomi rakyat, sosial budaya dan hubungan antar lembaga.
"Dengan semangat kesetaraan dan penuh percaya diri, kami para deklarator berkeyakinan baik KRB II maupun berdirinya Majelis Rakyat Betawi bukan hanya sangat bermanfaat bagi eksistensi dan kemajuan rakyat Betawi itu sendiri, tetapi diyakini akan bermanfaat bagi kemaslahatan dalam berbangsa dan bernegara," pungkasnya.(pes/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Sabar Ya, Dua Minggu Lagi
Redaktur : Tim Redaksi