JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami penguatan setelah mengalami koreksi sehari. Hingga akhir sesi perdagangan kemarin (20/2), IHSG tembus ke resistance barunya di level 4.634,451, atau naik 32,389 poin (0,70 persen). Sementara Indeks LQ45 naik tipis 4,326 poin (0,55 persen) ke level 790,995.
Pada perdagangan Rabu (20/2), investor asing dan lokal terus berburu saham, meski posisi indeks sudah berada di area jenuh beli (overbought). Transaksi beli bersih investor asing (foreign net buy) tercatat senilai Rp 272,1 miliar, dengan aksi beli sebesar Rp 2,38 triliun, dan aksi jual sebesar RP 2,11 triliun. Sebaliknya, investor domestik mencatatkan aksi jual mencapai Rp 4,44 triliun, dengan aksi beli Rp 4,17 triliun.
Head of opa Research MNC Securities Edwin sebayang memaparkan, menguatnya bursa Asia positifnya pembukaan bursa utama Eropa, serta meningkatnya earnings beberapa emiten domestik turut ambil peran pada bullishnya perdagangan saham kemarin.
"Net buying investor asing yang mencapai Rp 12,34 triliun year to date (YTD), menjadi katalis penguatan indeks ke level tertinggi baru sepanjang sejarah," ungkap Edwin.
Senior Research PT HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan, koreksi minor telah meredakan keadaan jenuh beli. Apalagi, sepanjang perdagangan, saham-saham big caps menjadi sumber tenaga untuk mendongkrak indeks. "Kami prediksi perdagangan esok akan berada di level support 4.440-4.570, dan level resistance 4.700-4.800," terangnya.
Perdagangan kemarin berjalan sangat ramai dengan frekuensi mencapai 196.565 kali, pada volume 8,828 miliar lembar saham, senilai Rp 6,30 triliun. Sebanyak 158 saham naik, 85 saham turun, dan sisanya 109 saham stagnan.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Matahari (LPPF) naik Rp 675 ke Rp 3.250, Surya Toto (TOTO) naik Rp 550 ke Rp 7.200, Lionmesh (LMSH) naik Rp 500 ke Rp 14.000, dan Unilever (UNVR) naik Rp450 ke Rp23.200. (gal)
Pada perdagangan Rabu (20/2), investor asing dan lokal terus berburu saham, meski posisi indeks sudah berada di area jenuh beli (overbought). Transaksi beli bersih investor asing (foreign net buy) tercatat senilai Rp 272,1 miliar, dengan aksi beli sebesar Rp 2,38 triliun, dan aksi jual sebesar RP 2,11 triliun. Sebaliknya, investor domestik mencatatkan aksi jual mencapai Rp 4,44 triliun, dengan aksi beli Rp 4,17 triliun.
Head of opa Research MNC Securities Edwin sebayang memaparkan, menguatnya bursa Asia positifnya pembukaan bursa utama Eropa, serta meningkatnya earnings beberapa emiten domestik turut ambil peran pada bullishnya perdagangan saham kemarin.
"Net buying investor asing yang mencapai Rp 12,34 triliun year to date (YTD), menjadi katalis penguatan indeks ke level tertinggi baru sepanjang sejarah," ungkap Edwin.
Senior Research PT HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan, koreksi minor telah meredakan keadaan jenuh beli. Apalagi, sepanjang perdagangan, saham-saham big caps menjadi sumber tenaga untuk mendongkrak indeks. "Kami prediksi perdagangan esok akan berada di level support 4.440-4.570, dan level resistance 4.700-4.800," terangnya.
Perdagangan kemarin berjalan sangat ramai dengan frekuensi mencapai 196.565 kali, pada volume 8,828 miliar lembar saham, senilai Rp 6,30 triliun. Sebanyak 158 saham naik, 85 saham turun, dan sisanya 109 saham stagnan.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Matahari (LPPF) naik Rp 675 ke Rp 3.250, Surya Toto (TOTO) naik Rp 550 ke Rp 7.200, Lionmesh (LMSH) naik Rp 500 ke Rp 14.000, dan Unilever (UNVR) naik Rp450 ke Rp23.200. (gal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Chevrolet Spin Dibanderol Rp139 juta
Redaktur : Tim Redaksi