Bijahil Chalwa Pergi, Persebaya Krisis Lini Depan

Selasa, 28 Maret 2017 – 06:30 WIB
Bijahil Chalwa (kanan). Foto: Angger Bondan/Jawa Pos/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Persebaya sedang mengalami krisis di lini depan sebelum melakoni kompetisi Liga 2 yang akan bergulir pada 18 April mendatang.

Tak hanya resiko akan kehilangan Rachmat Irianto yang sedang melakoni seleksi U-19.

BACA JUGA: Liga 2: Beda Wilayah Bisa Beda Konsep

Bijahil Chalwa yang digadang-gadang akan dijadikan pelapis Rahmat Afandi, meninggalkan Persebaya untuk bergabung dengan Persiba Balikpapan.

Chalwa berpamitan dengan tim pada minggu (26/3) malam.

BACA JUGA: Persebaya Uji Coba Sekali Lawan Tim Liga 1

''Dia sudah bilang ke saya, pamit baik-baik. Mau bagaimana lagi, keputusan memang di tangan dia,'' kata pelatih Persebaya Iwan Setiawan.

Kepergian Chalwa kian diperkeruh dengan adanya pencoretan dua striker yang selama ini mengikuti seleksi di Green Force.

BACA JUGA: Persebaya Ingin Kalahkan Arema FC di Malang

Yakni Ragil Muhammad Badai dan Nugroho Wicaksono. Kemarin (27/3) keduanya resmi dicoret dari skuad karena tidak bisa menunjukkan performa yang bagus selama latihan.

Otomatis, hanya tinggal satu penyerang seleksi yang masih bertahan di Persebaya. Yaitu penyerang asal PSN Ngada Oktavianus Wou Pone.

Sayangnya, kemampuan Flores -panggilan Coach Iwan pada Oktavianus- masih belum memuaskan.

Iwan membenarkan jika timnya membutuhkan pemain tambahan di posisi penyerang untuk mengarungi Liga 2.

Dengan stok pemain yang sudah dikontrak saat ini, Afandi dan Irfan Jaya, Persebaya dipastikan akan sulit bersaing untuk bisa lolos ke Liga 1 musim depan.

''Mereka tidak punya pelapis, kita tidak mungkin mempertaruhkan dengan hanya mendaftarkan dua striker saja untuk Liga 2. Resiko terlalu besar,'' tuturnya.

Iwan memang masih berharap kepada Flores. Walau bukan striker berpengalaman bermain di klub Liga 1, mantan pelatih Pusamania Borneo FC itu yakin Flores punya kemampuan yang belum ditunjukkan kepadanya. ''Jika dinilai 1-10, nilai Flores masih 5,5,'' jelasnya.

Tapi, nilai yang diberikan itu masih gambaran kasar. Sebab, Iwan belum melihat kualitas Flores dalam sebuah pertandingan.

''Saya masih menyimpulkan dari beberapa latihan selama ini,'' lanjutnya.

Karena itu, rencananya Sabtu (1/4) besok, Iwan akan melakukan control game di internal tim.

Di situlah, dia berharap pemain 27 tahun itu bisa unjuk gigi dengan menampilkan skill dan individu yang selama ini ditampilkannya di PSN Ngada. ''Kalau masih belum memuaskan ya mau bagaimana, dia terpaksa kami coret juga,'' terangnya.

Pelatih yang juga pernah menukangi Persija Jakarta itu berharap bisa mendapatkan striker baru untuk diseleksi.

Minimal pemain yang pernah merumput bersama klub-klub kasta teratas.

''Kita benar-benar harus cari pelapis Afandi. Itu wajib,'' bebernya.

Setidaknya, sebelum Liga 2 bergulir, Iwan ingin segera mempunyai penyerang minimal 3 pemain.

Itu dilakukan agar selama mengarungi kompetisi nanti, Persebaya punya ujung tombak pelapis yang bisa menggantikan Afandi ataupun Irfan Jaya.

''Saya sadar itu tidak mudah. Tapi kita tetap berusaha,'' ucapnya.

Iwan mengakui untuk saat ini posisi striker berkualitas yang diinginkannya sangat mustahil bisa didapat.

Jadwal kompetisi yang kian dekat membuat para pemain itu sudah diikat kontrak oleh beberapa klub.

''Tapi kita tetap terus memantau hingga kompetisi bergulir,'' terangnya.

Sampai saat ini, Persebaya memang sudah mengontrak 21 pemain. Iwan berharap sebelum kompetisi, tim yang diasuhnya itu bisa memiliki 25-16 pemain yang dikontrak.

''Idealnya memang seperti itu. Belum lagi kalau Rian benar-benar lolos seleksi timnas U-19 dan ikut pelatihan jangka panjang. Apa kita mau berkompetisi hanya dengan 20 pemain saja?,'' tandasnya. (rid)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Liga 2 Dimulai 18 April, Persebaya Paling Siap


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Persebaya   Liga 2   Pemain  

Terpopuler