jpnn.com, MAKASSAR - Lifter Rahmat Erwin Abdullah berhasil mempersembahkan meraih perunggu untuk kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.
Lifter kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, itu meraih medali perunggu di kelas 73 kg, yang berlangsung di Tokyo International Forum, Rabu (28/7).
BACA JUGA: Lihat Klasemen Olimpiade Tokyo 2020 Setelah Rahmat Erwin Abdullah Meraih Medali
Wali Kota Makassar, Sulsel, Moh Ramdhan Pomanto mengaku bangga atas prestasi Rahmat Erwin Abdullah.
Sosok yang akrab disapa Danny Pomanto itu memberi apresiasi kepada atlet angkat besi itu yang telah mengharumkan nama bangsa Indonesia karena berhasil meraih medali perunggu dalam Olimpiade Tokyo 2020, Jepang.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Rahmat Erwin Abdullah Sumbang Medali Buat Indonesia
"Saya akan koordinasi dengan KONI. Kami sudah siapkan reward bagi atlet berprestasi, walaupun tidak banyak (dana pembinan), tetapi insyaallah itu bentuk perhatian dari Pemkot Makassar," ujar Danny Pomanto saat berbincang dengan Rahmat melalui telepon video di Makassar, Kamis (29/7).
Dia menegaskan bahwa atlet berprestasi seperti Rahmat Erwin Abdullah patut menerima penghargaan.
BACA JUGA: 4 Pejabat Pemkot Makassar Positif Narkoba, Danny Pomanto Bereaksi Keras
Danny Pomanto optimistis hasil yang diraih Rahmat akan mendorong sekaligus memotivasi atlet-atlet lainnya di Kota Makassar, untuk bisa berjuang dan berprestasi di kancah nasional dan internasional nantinya.
Menurut dia, atlet olahraga seperti Rahmat Erwin bisa membuktikan bahwa anak Makassar mempunyai talenta yang luar biasa, sehingga patut ditiru oleh para atlet muda lainnya untuk menorehkan prestasi.
"Bangga sekali orang di Makassar, kamu bikin imun warga kita naik. Kami bangga bahwa kamu dapat membuktikan anak-anak Makassar punya talenta yang luar biasa, mampu meraih prestasi di ajang Olimpiade," ucap Danny saat berbincang dengan Rahmat melalui panggilan video.
Di tempat terpisah, ibu kandung Rahmat, Ami Asun Budiono mengaku sangat bangga anaknya bisa meraih medali perunggu di kancah pertandingan internasional, Olimpiade. Memang sejak awal, Rahmat bercita-cita ingin menjadi juara, walaupun belum maksimal mendapat medali emas.
"Alhamdulillah, ini berkat perjuangan dan usaha kerasnya bisa meraih cita-cita, dan memecahkan rekor bapaknya. Kami orang tua bagaimana caranya mendorong dia menjadi juara," ujar Ami yang sekaligus pelatih anaknya.
Medali yang diraih di Olimpiade itu, kata dia, adalah buah kedisiplinan serta usaha Rahmat agar bisa juara.
Sebab, seorang atlet angkat besi harus punya kemauan keras, disiplin, istirahat teratur dan paling penting adalah mengatur emosi.
Dengan prestasi yang diraih itu, kata Ami, akan menjadi motivasi bagi Rahmat untuk ikut pada kejuaraan lainnya seperti PON, Asian Games, SEA Games, serta lainnya.
Dia berharap negara memasukkan nama Rahmat sebagai wakil Indonesia pada ajang tersebut.
Rahmat sejak kecil mempunyai bakat mewarisi ayahnya Erwin Abdullah dan Ami sebagai atlet angkat besi.
"Sejak kecil sering lihat bapaknya latihan. Saat usia 12 tahun mulai ikut latihan, dan berhasil juara pada kompetisi lokal. Di situ ah kami lihat anak kami punya bakat. Maka kami pun menjaga betul dia, karena anak semata wayang," beber dia.
Ami menuturkan, sebelum bertanding di Olimpiade, Rahmat sempat memberi kabar bahwa saat latihan pemanasan mengalami cedera ringan pada hamstring.
Namun karena kemauan keras dan ingin juara, Rahmat berusaha mengikuti pertandingan dan berhasil naik podium di posisi ketiga memperoleh medali perunggu.
"Mungkin seandainya tidak alami hamstring, Rahmat bisa dapat lebih, tetapi hasil ini tentunya membuat kami bangga, karena itu dari hasil kerja kerasnya selama ini," tambah Ami.
Rahmat Erwin berhasil meraih medali perunggu setelah bertanding di kelas 73 kilogram pada Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang.
Dia tampil memukau pada Grup B, dengan berhasil mengangkat total beban seberat 342 kilogram, dari angkatan snatch (langsung) 152 kilogram dan angkatan clean and jerk (dua tahap) 190 kilogram. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy