'Bikin Malu Saja Dia, Lapak Ikan pun Dijualbelikan'

Sabtu, 18 Februari 2017 – 15:05 WIB
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah. Foto: batampos/jpg

jpnn.com - jpnn.com - Direktur BUMD Tanjungpinang, Asep Nana Suryana, mengaku kaget mendengar anak buahnya terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Tim Saber Pungli Polda Kepri dan Polres Tanjungpinang, Jumat (17/8).

"Terkejut juga dengar kabar ini," ujar Asep kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Jumat (17/2).

BACA JUGA: Tim Saber Pungli Sita Ratusan Juta dari Pejabat ATR/BPN

Asep sendiri mengaku belum mengetahui permasalahannya seperti apa sehingga pegawainya itu terjaring OTT. Namun, dirinya menghormati proses hukum dan menyerahkan kasus ini kepada polisi.

Selain itu, dirinya juga sudah melaporkan hal itu kepada Wali Kota Tanjungpinang.

BACA JUGA: Urus Sertifikat Tanah Dipungli, Kepala BPN Kena OTT

"Ini juga pelajaran dan biarkan semuanya tahu. Pak wali kota juga mendukung, bahwa setiap ada tindakan yang salah tentu harus ditindak," kata Asep.

Sementara itu pantauan di Aula Satreskrim Polres Tanjungpinang, anggota Tipidkor Polda Kepri memeriksa empat pegawai perusahaan plat merah itu.

BACA JUGA: Dua Tersangka Pungli Ini Segera Disidang

Mereka terdiri dari Manager Keuangan berinisial Dh, Manager HRD berinisial PT, Manager Bagian Pasar berinisial ZA, dan salah satu staf BUMD PT Tanjungpinang Makmur Bersama berinisial ER.

Seorang pedagang sayur di Pasar Bintan Center yang akrab disapa Abah menyatakan, dirinya tidak tahu jelas mengenai permasalahan pungli yang dilakukan Slamet. Sebab selama ini, dirinya membayar uang sewa lapak melalui bank.

"Mungkin itu pembayaran beli atau sewa lapak awal yang ditandai dengan adanya surat perjanjian sewa (SP) dengan PT Tanjungpinang Makmur Bersama selaku pengelola pasar," kata Abah.

Pengacara PT Tanjungpinang Makmur Bersama, Urip Santoso, menyampaikan saat ini pihaknya menunggu informasi resmi dari Tim Saber Pungli terkait kasus yang disangkakan kepada Slamet.

"Kami menunggu 1x24 jam. Kalau sifatnya pribadi tentu kami tidak melakukan upaya pendampingan hukum," ujar Urip ditemui di Mapolres Tanjungpinang, kemarin.

Penangkapan oknum pegawai BUMD itu membuat Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, berang. Menurut dia, tindakan Slamet sangat memalukan.

"Buat malu saja dia. Lapak ikanpun dijual-belikan, sekarang baru tahu rasanya," kata Lis dengan nada kesal.

Lis sendiri mengaku tak mengenal Slamet secara pribadi. Namun ia kerap mendengar keluhan pedagang terkait sepak terjang Slamet selaku koordinator pasar.

"Ini menjadi tamparan keras buat BUMD. Maka berhati-hatilah dalam menjalankan tugas dan ingat jangan ada lagi yang main curang," cetusnya.

Lis juga memastikan tidak akan memberikan bantuan hukum kepada Slamet. "Tak waras saya kalau kasih bantuan hukum. Gak ada pintu maaf lagi buat dia. Makanya saya minta dia dipecat secara tidak terhormat saja," tegasnya.

Sementara anggota Komisi II DPRD Tanjungpinang, Peppy Candra, menyayangkan tindakan Slamet. Menurut dia, ulahnya itu sangat merugikan masyarakat, khususnya pedagang. "Jadi sangat pantas kalau dia diamankan polisi," katanya.

Politikus Partai Demokrat ini meminta agar kasus serupa tidak terjadi lagi. Karenanya, dia meminta Direktur BUMD Tanjungpinang untuk mengawasi kinerja para pegawainya. (ska/ias/ary)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oknum Sudinhubtrans Jakpus Ketahuan Memungli di Jakut


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler