jpnn.com, WASHINGTON - Pemerintah Arab Saudi menarik pulang 21 personel militernya yang sedang mengenyam pendidikan di Amerika Serikat. Keputusan itu diambil menyusul hasil penyelidikan terhadap pembunuhan tiga pelaut oleh perwira Saudi di Florida tahun lalu.
Serangan pada 6 Desember 2019 itu memperkeruh hubungan AS-Saudi di tengah peningkatan ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran. Jaksa Agung AS William Bar pada Senin (13/1) menyebut pembunuhan tersebut sebagai aksi terorisme.
BACA JUGA: Belasan Personel Militer Saudi Diminta Angkat Kaki dari Amerika
Meski tidak terlibat pembunuhan, para kadet yang ditarik ini terungkap melakukan pelanggaran lain. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa mereka mengakses pornografi anak atau memiliki akun media sosial yang mengandung materi pandangan Islam garis keras atau anti-Amerika.
Barr mengindikasikan bahwa adalah Arab Saudi yang menarik kadet-kadetnya, bukan karena Amerika Serikat mengusir mereka secara resmi. Dia juga mengatakan pihak berwenang Saudi menyampaikan padanya bahwa mereka akan mempertimbangkan untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap para kadet itu.
BACA JUGA: Amerika Setop Semua Pelatihan Militer untuk Tentara Arab Saudi
Seorang pejabat Departemen Kehakiman AS, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan kepada sejumlah wartawan bahwa para pejabat AS setuju atas keputusan penarikan para kadet itu. (ant/dil/jpnn)
BACA JUGA: Arab Saudi Cs Sepakat Bantu Amerika Menghukum Iran
Redaktur & Reporter : Adil