MALANG - Arema ISL tak mampu memaksimalkan keuntungan sebagai tuan rumah (home advantage) saat menjamu Persija Jakarta dalam lanjutan laga Indonesian Super League tadi malam. Bermain di hadapan ribuan pendukungnya di Stadion Kanjuruhan, Arema ISL hanya bermain imbang 1-1.
Tak pelak, pelatih caretaker Arema ISL Joko Susilo terlihat kecewa dengan hasil imbang tersebut. "Kami respek kepada Persija dan saya akui Persija tim bagus. Tapi saya sedih tidak bisa memberikan kemenangan kepada Aremania yang sudah memenuhi stadion," ujar pelatih berusia 40 tahun itu usai pertandingan.
Bahkan, dengan merendah, Joko mengatakan bahwa dirinyalah yang paling pantas disalahkan. "Saya hargai kerja keras pemain. Ini salah saya," kata dia.
Kekecewaan Joko cukup berasalan. Sebab, pada laga tersebut pasukan Singo Edan -julukan Arema- mampu unggul terlebih dulu, tepatnya menit 21, lewat gol bunuh diri stoper Persija Precious Emeujeraye. Gol itu terjadi setelah mantan pemain Timnas Singapura itu salah mengantisipasi sepak pojok gelandang Arema ISL Feri Aman Saragih.
Namun, keunggulan 1-0 Arema ISL tidak bertahan lama. Selang delapan menit, Persija mampu menyamakan skor lewat il capitano Bambang Pamungkas. Menyambut umpan heading Pedro Javier, ikon Persija yang berdiri tanpa kawalan itu langsung menyambar bola dengan tendangan kaki kiri yang keras. Kiper Arema ISL Ahmad Kurniawan pun tak mampu mencegah bola masuk ke gawangnya.
Setelah gol itu, Persija yang awalnya kalah dalam ball possession mulai berani menekan pertahanan Arema ISL. Berkali-kali, sejumlah pemain Persija seperti Ramdani Lestaluhu maupun Robertino Pugliara memperlihatkan aksi individu menusuk pertahanan Arema ISL yang dikomandoi Seme Pierre Patrick.
Dari sisi skill individu, Arema ISL boleh saja kalah. Namun, acungan jempol patut ditujukan kepada seluruh pemain Arema ISL malam itu. Terlecut dukungan 16 ribu suporter, mereka seperti bermain kesetanan. Bahkan, Kim Yong Hee yang absen pada laga sebelumnya menghadapi PSPS Pekanbaru tampil dominan bagi lini tengah Arema ISL.
Pada babak kedua, pertandingan semakin berlangsung seru. Benturan-benturan antarpemain sering terlihat di babak ini. Pada babak kedua, wasit Setia Permana mengeluarkan tiga kartu kuning untuk pemain Arema ISL dan dua kartu kuning untuk pemain Persija. Itu lebih banyak daripada babak pertama yang hanya satu kartu kuning untuk Arema ISL dan satu kartu kuning untuk Persija.
Arema ISL sempat memperoleh peluang emas lewat tendangan keras Marcio Souza menit 59. Sayang, tendangan bomber asal Brazil itu masih bisa ditepis kiper Galih Sudaryono. Persija sendiri juga sempat memperoleh sejumlah peluang, seperti heading Pedro Javier menit 68 yang masih tipis di sisi kiri mistar gawang Arema ISL.
Senada degnan Joko, kapten Arema ISL Seme Pierre Patrick mengaku bahwa timnya sejatinya lebih layak menang. "Persija memang kuat. Tapi kami menguasai permainan," ujarnya. Meski begitu, Seme tetap mensyukuri hasil yang diperoleh. "Ya bagaimana pun inilah sepak bola. Tetap harus kami syukuri," kata mantan pemain Persema itu.
Dari kubu Persija, pelatih Iwan Setiawan mengaku puas dengan satu poin di Kanjuruhan. "Dari pertama sudah saya katakan, ini pertandingan berat. Arema saat ini dalam kondisi sangat baik. Grafiknya terus meningkat setelah menahan Mitra Kukar," ujar dia. Bagi Persija, hasil ini sudah melampaui target yang diusung sebelumnya. "Target kami adalah tampil maksimal. Kami bisa curi poin, itu patut kami syukuri," tandasnya. (muf/yn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menang, AY Aman
Redaktur : Tim Redaksi