jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi berkolaborasi bersama Paberik Soeara Rakjat menggelar Kelas Video Podcast Literasi Digital.
Kelas Video Podcast yang dilaksanakan pada 11 Maret ini mengajak beberapa podcaster profesional untuk memperkenalkan teknik video podcast dengan menggunakan peralatan sederhana yang bisa dijangkau siapa pun.
BACA JUGA: Asyik, Twitter Akan Hadirkan Fitur Podcast di Platformnya
Podcaster audio/ video dan pemandu literasi digital, Rizky Adi Nugroho menyampaikan bahwa video siniar atau podcast sebenarnya adalah inovasi baru. Pada dasarnya siniar atau podcast itu berbasis audio only.
Saat ini, ujarnya ada misleading di mana orang-orang yang ingin mulai membuat podcast dihadapkan pada standar kalau podcast itu harus seperti konten Deddy Corbuzier atau Denny Sumargo.
BACA JUGA: Gelar SSI Batch 6, Kemenkominfo Pilih 17 Startup, Berikut Daftarnya
"Padahal kita semua bisa menciptakan podcast tanpa standar apa pun atau sesuai dengan minat dan konsep yang kita inginkan,” tambah Rizky dalam keterangannya dikutip Jumat (17/3).
Rizky menambahkan bahwa saat ini tahap produksi konten podcast sudah sangat mudah untuk dilakukan oleh semua orang. Sekarang semua bisa produksi melalui gadget yang dimiliki.
BACA JUGA: Kemenkominfo Catat Siaran TV Digital di Indonesia, Sebegini Jumlahya
Salah satunya melalui aplikasi Spotify yang sudah memiliki tampilan seperti Instagram sehingga jadi lebih mudah untuk digunakan.
Senada itu, Partnership Manager, aplikasi Spotify Indonesia, Calvin Mongkol menambahkan tidak perlu bingung memikirkan gear apa saja yang diperlukan untuk produksi podcast.
“Gak perlu pusing lagi mikirin harus pakai mic apa, pakai gadget apa, yang paling penting adalah konsep dan topik yang mau dibawakan ke dalam podcast-nya,” tutur Calvin.
Menurut Calvin, saat ini rasio video podcast sudah sangat fleksibel, kualitas tidak akan terpotong walaupun ukuran file konten sangat besar. Format kanalnya pun sudah hampir sama seperti Instagram Stories.
Dia menambahkan sudah ada fitur podcast di Spotify atau aplikasi lainnya yang bisa dimanfaatkan.
"Mulai saja dulu apa pun gear yang kamu miliki, yang penting audionya terdengar dengan jelas dan itu saja sudah cukup,” tegasnya.
Sementara itu, Podcaster dan Konten kreator bidang teknologi, Wishnu Kumoro menyampaikan bahwa podcast sendiri terdiri dari tiga jenis yakni In-Studio Recording (Podcast dengan peralatan lengkap yang dilakukan di dalam studio), Remote Interview (Podcast dengan komunikasi dua arah yang dilakukan secara daring.
Yang terakhir adalah Audio-Footage (podcast yang hanya berisi audio saja, tetapi bisa diberi grafis atau subtitle).
"Podcast yang paling ideal untuk diproduksi itu tergantung tipe mana yang mampu dilakukan atau sesuai kemampuan kita saja," ucapnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad