jpnn.com, JAKARTA - Polemik perbedaan hasil survei publik Jawa Tengah (Jateng) membawa kebingungan publik. Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memunculkan hasil survei yang berbeda dari jajak pendapat lainnya.
Hasil survei SMRC menjadi satu-satunya lembaga survei berbeda dengan hasil lainnya seperti Indikator Politik Indonesia (IPI) dan Populi Center.
BACA JUGA: Pj Gubernur Jateng Meresmikan 8 Proyek di Purworejo
Pasalnya, waktu pengambilan periode survei ketiga lembaga ini sama persis. Faktanya, jika merunut periode survei, SMRC dan IPI nyaris dalam waktu yang berdekatan. SMRC melakukan survei pada periode 7-12 November sementara IPI pada 7-13 November, kemudian Populi Center 17-22 November 2024.
Hasil SMRC yang memenangkan Andika Perkasa-Hendar Priadi dengan elektabilitas 50,4 persen. Sementara di survei IPI Andika Perkasa-Hendi sebesar 43,46 persen dan Populi 32,8 persen. Hasil Elektabiltas ini jauh terbalik dan jauh dari margin of error.
BACA JUGA: Jelang Pencoblosan Pilgub Jateng, Andika-Hendi Serahkan Kepada Masyarakat
Dengan kejanggalan hasil survei SMRC seharusnya Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) membongkar data karena adanya kejanggalan hasil survei dan perbedaan yang tajam.
Guru Besar Universitas Andalas Asrinaldi mendesak Persepi membongkar data SMRC untuk Pilgub Jateng karena hasilnya berbeda tajam. Kebingungan publik makin mencuat akibat hasil perbedaan survei Pilgub Jateng ini.
BACA JUGA: Simpul Pemuda Demak Konsisten Kawal Demokrasi Bersih & Jujur di Jateng
“Saya pikir memang harus didalami perbedaan ini oleh Dewan Etik agar semua jadi jelas memang perlu pendalaman dengan mendiskusikannya dengan pihak-pihak terkait,” kata Asrinaldi, Sabtu (23/11).
Asrinaldi mengatakan wajib bagi Persepi, untuk membedah semua data milik IPI dan SMRC maupun Populi di Pilgub Jateng. Bedah data dan proses SOP menjadi jalan satu-satunya bagi Persepi untuk mengembalikan kebobrokan lembaga survei di Indonesia.
“Baiknya memang diaudit data mentah hasil survei ini, diaudit untuk mengetahui apa persoalannya. Kita tidak bisa juga menyimpulkan sebelum diperiksa secara menyeluruh,” ujar Asrinaldi.
Sebenarnya ini bukan kali pertama survei Pilgub Jateng berhasil membuat bingung publik. Lembaga survei LSI Denny JA merilis hasil temuan jajak pendapat di Jawa Tengah menaruh Andika Perkasa-Hendi mendapatkan elektabilitas sebesar 28,2 persen.
Sementara hasil SMRC, Andika Perkasa-Hendi mendapat angka 48,1 persen. Padahal, waktu pengambilan periode survei dalam kurun waktu yang sama LSI Denny JA dilakukan periode 16-22 dan survei SMRC dilakukan pada periode 17 - 22 Oktober 2024. (cuy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pj Gubernur Jateng Dampingi Wapres Silaturahmi dengan 3 Ribu Nasabah PNM Mekaar
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan