jpnn.com, DEMAK - Sekumpulan permuda Demak bertemu dalam rangka menciptakan demokrasi yang jujur, bersih, dan berintegritas di lingkungan Jawa Tengah.
Dalam pertemuan tersebut mereka menyatakan komitmen kuat untuk berperan aktif mengawal proses demokrasi di wilayah Jateng.
BACA JUGA: The Habibie Center Soroti Tantangan & Peluang Masa Depan Demokrasi
Shofiyul Amin, Ketua Pemuda Demak Peduli Demokrasi, mengatakan proses demokrasi harus berjalan dengan baik tentunya dengan nilai-nilai yang harus di junjung tinggi.
Dia juga menekankan pentingnya menjaga demokrasi penyalahgunaan yang dapat merusak kepercayaan subtansi demokrasi dan masyarakat.
BACA JUGA: Wujudkan Ruang Ibadah yang Nyaman, NIPPON PAINT Percantik 51 Musala di Jateng
“Kami tidak hanya beretorika berdasar teori saja, tetapi berkomitmen mengambil peran strategis dalam memastikan demokrasi di Jawa Tengah berjalan sesuai prinsip keadilan dan kejujuran,” ujar dia dalam siaran persnya, Kamis (21/11).
Dia menyebutkan demokrasi tidak boleh diciderai hanya untuk memenuhi hasrat dan kepentingan pribadi atau untuk membangun dinasti kekuasaan yang mengesampingkan kepentingan rakyat.
BACA JUGA: Komunitas Mahasiswa Salatiga Ajak Masyarakat Berani Melapor Kecurangan Pilkada Jateng
“Pemuda harus menjadi penggerak menggaungkan Nilai nilai demokrasi yang semestinya berkalan," ujar Shofiyul Amin.
Menurutnya pilkada sudah selayaknya berlangsung tanpa kecurangan aparat. Hal ini sejalan dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 136/PPU-XXII/2024, yang menegaskan pentingnya netralitas pejabat daerah, hingga aparat keamanan dalam pemilu.
Sebagai langkah awal, mereka telah merancang beberapa langkah, antara lain pemantauan pemilu dengan bekerja sama dan berdiaspora di beberapa komunitas pemantau independen yang bekerja sama dengan lembaga pengawas pemilu untuk memastikan tidak adanya kecurangan dalam proses pemilu.
Kemudian pendidikan politik bagi generasi muda, yakni melalui diskusi publik atau ruang interaktif, kelompok ini akan memberikan pemahaman pentingnya berpartisipasi secara aktif dalam proses demokrasi.
“Selanjutnya pusat layanan pengaduan dengan menyediakan saluran komunikasi untuk masyarakat melaporkan dugaan pelanggaran selama proses pemilu berlangsung,” ujar dia.
Dengan tiga rancanan yang coba dipetakan itu, pihaknya berharap anak muda tidak hanya menjadi objek dalam setiap pesta atau pemilu.
“Lebih dari itu anak muda seharusnya menjadi subjek dalam berlangsungnya demokrasi bangsa ini, sehingga tercipta pemilu yang tidak hanya menjadi ajang pergantian kekuasaan, tetapi juga menjadi cerminan nilai-nilai luhur demokrasi," ujar Shofi. (cuy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Debat Ketiga Pilgub Jateng, Andika Perkasa Singgung Masalah Pengangguran-Insentif Usaha
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan