Bikin Solar Palsu, Bisa Raup Untung Rp 500 Juta per Bulan

Kamis, 15 Februari 2018 – 17:27 WIB
Bak penampung untuk pembuatan solar palsu di Serang, Banten yang digerebek Bareskrim Polri. Foto: Bareskrim

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Tindak Pindana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri menggerebek pabrik pembuatan solar palsu di Serang, Banten. Dari penggerebekan itu, polisi menangkap Suheri selaku direktur utama PT Tialit Anugerah Energi yang menjadi penjual solar oplosan.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya mengatakan, pelaku beraksi dengan membeli minyak mentah atau solar kotor dari Lampung. Selain itu, pelaku juga membeli oli bekas dari bengkel dan pabrik.

BACA JUGA: Hendak Tawuran, 40 Pelajar Diringkus

Selanjutnya, minyak mentah dicampur dengan oli bekas dan pemutih atau bleaching bermerek Tianyu. “Dengan perbandingan satu ton minyak mentah dan satu sak Tianyu. Kemudian diendapkan dalam tangki selama empat jam agar kotoran padatnya terpisah," tutur Agung, Kamis (15/2).

Proses selanjutnya adalah menyedot minyak oplosan dengan mesin pompa untuk dimasukkan ke dalam bak penampungan. Akhirnya, minyak oplosan itu dipasarkan sebagai bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

BACA JUGA: Hina Buya Syafii dan Polri, Pendukung Habib Rizieq Dibekuk

Kantong plastik berisi pemutih untuk pembuatan solar palsu. Foto: Bareskrim

BACA JUGA: Ada Bukti Pembelian Sabu-sabu, Roro Fitria Pengedar?

Agung menambahkan, pelaku bisa memproduksi solar palsu rata-rata sekitar 100 ribu liter dalam sepekan. Karena itu, dalam sebulan bisa membuat 400 ribu liter solar palsu.

"Keuntungan yang didapat Rp 1.000 hingga 1.500 per liter sehingga keuntungan diperkirakan adalah Rp 500 juta per bulan," tutur Agung.

Dari pemeriksaan sementara, Suheri mengaku menjual solar palsu itu ke perusahaan industri, nelayan dan galian pasir di sekitar Jakarta dan Jawa Barat. Namun, dia tak beraksi sendirian.

Suheri memiliki staf administrasi bernama Saca, serta tiga pegawai bagian produksi masing-masing bernama Suhendi, Mastu dan Pudin. Selain itu, ada dua sekuriti yang juga bekerja untuk Suheri, yakni Buang Sanusi dan Saweng.

Kini, polisi sudah petugas juga menyita 29 ribu liter minyak mentah sebagai bahan baku solar, 13 ribu liter minyak solar hasil pengolahan, dua unit mesin diesel, mesin sedot, 40 sak karung bubuk Tianyu dan tiga truk tangki.(mg1/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesaksian Luhut, Kakeknya Dibacoki di Pasar Flamboyan, Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler