jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon menyoroti paket sembilan bahan pokok (sembako) dari pemerintah yang dimasukkan dalam tas bertuliskan Bantuan Presiden (Banpres) RI.
Wakil ketua umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu menyatakan bahwa seharusnya tak perlu ada pencitraan dalam pemberian bantuan sosial itu.
BACA JUGA: Bikin Twit Mention Jokowi, Fadli Zon Tegaskan Tak Ada Urgensi Ibu Kota Baru RI di Masa Pandemi
“Ini bansos (bantuan sosial) atau banpres (bantuan presiden)?” ujar Fadli melalui akunnya di Twitter, Kamis (30/4).
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR itu menambahkan, bansos itu bukan dari uang pribadi presiden, melainkan dibiayai uang rakyat. Oleh karena itu, katanya, memang sudah sepantasnya duit itu kembali ke rakyat.
BACA JUGA: Fadli Zon: Keterlaluan Masih Memasukkan TKA China di Tengah Pandemi Corona
Fadli meyakini tak butuh tas bertuliskan Banpres RI, melainkan isinya yang berupa bantuan sembako. “Rakyat tak butuh tas berlogo “banpres” tapi isinya,” ujar Fadli dalam twitnya.
Sebelumnya Menteri Sosial Juliari Batubara mengungkapkan penyaluran bansos pemerintah sempat tersendat karena harus menunggu tas pembungkus yang berlogo Presiden RI. Tas itu bertuliskan Bantuan Presiden RI berwarna merah, serta memuat imbauan kepada masyarakat dalam menghadapi COVID-19.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Penjelasan Istana soal Proyek Tas Sembako Bantuan Presiden
Redaktur & Reporter : Boy