jpnn.com, JAKARTA - Pihak Istana Kepresidenan Jakarta akhirnya angkat bicara soal pengadaan tas sembako bantuan presiden Joko Widodo yang sedang viral di media sosial. Proyek senilai Rp 3 miliar itu dilelang di laman Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Keuangan.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan, pos anggaran pengadaan tas itu bukan hal baru di lingkungan Sekretariat Kepresidenan (Setpres). Sebab, pengadaan serupa juga pernah dilakukan di era presiden sebelumnya.
BACA JUGA: PDIP: Jokowi Sedang Shadow Boxing
"Jadi ada pos anggaran namanya bantuan sosial, itu sudah sejak zaman dulu kala sudah ada. Cuman penggunaannya saja sudah beda-beda. Itu bukan pos yang baru, ini pos yang sejak lama, sejak presiden terdahulu," kata Pratikno menjawab wartawan di Kompleks Kemensetneg, Jakarta, Selasa (24/4).
Baca juga: Fadli Zon Ingatkan Jokowi Setop Bagi-bagi Sembako Pakai APBN
BACA JUGA: Proyek Tas Sembako Bantuan Jokowi Demi Kepentingan Pilpres?
Soal penggunaannya, kata Pratikno, masing-masing presiden memiliki program masing-masing. Di era Presiden Joko Widodo, sambungnya, publik bisa melihat programnya secara transparan.
"Itu penggunaannya berbeda-beda. Bapak Presiden menggunakannya, ini kan terbuka, semua orang tahu siapa yang menerima (bantuan). Dan kami akuntabel untuk administrasi," tegas mantan rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Gerindra Minta Rakyat Tak Terbuai Sembako dari Jokowi
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Pengin Figur Baru di Pilpres, Begini Penjelasan Jubirnya
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam