Bila Diminta, Mabes Polri Siap Bantu Polda Sumut

Terkait Pengungkapan Rangkaian Kasus Perampokan

Kamis, 02 April 2009 – 14:18 WIB
JAKARTA - Mestinya, Kapolda Sumut Irjen Pol Badrodin Haiti tidak perlu sungkan-sungkan meminta bantuan Mabes Polri, bila merasa tidak mampu mengungkap serangkaian peristiwa perampokan yang terjadi di Medan dan Langkat beberapa hari belakangan iniToh, pihak Mabes Polri selalu siap sedia menurunkan personil bantuannya.

Demikian setidaknya seperti yang disampaikan oleh Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri, Irjen Pol Abubakar Nataprawira, Kamis (2/4)

BACA JUGA: Walhi: Menteri PU dan Gubernur Banten Paling Bertanggungjawab

Abubakar pun mengatakan, yang jelas selama tidak ada permintaan bantuan, Mabes Polri akan menganggap Polda Sumut mampu menyelesaikan tugasnya sendiri.

"Selama bisa ditangani sendiri oleh Polda, ya, kita berharap bisa ditangani dengan cepat
Kalau ada permintaan bantuan, ya, baru kita mengirim bantuan

BACA JUGA: Situ Gintung Tetap Daerah Konservasi

(Tapi) hingga saat ini belum ada permintaan bantuan," ungkap Abubakar Nataprawira kepada JPNN di Jakarta, Kamis (2/4).

Abubakar mengatakan hal tersebut terkait perampokan dengan menggunakan senjata api, yang menjarah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Mestika di Jalan S Parman No
30, Medan, 27 Maret 2009

BACA JUGA: Serangan Fajar Buat Sultan

Perampokan dengan senjata laras panjang itu berhasil membawa kabur tas berisi uang Rp 1 miliarSementara modus perampokan yang sama sebelumnya juga telah terjadi di KCP Bank Mandiri di Jalan TD Pardede, di mana pelaku berhasil meraup hasil rampokan sebesar Rp 1,2 miliar.

Belum tuntas pengusutan pelaku perampokan di kedua bank itu, dua hari lalu terjadi lagi perampokan bersenjata api di LangkatTepatnya yaitu di Kantor Urusan Pelayanan Teknis (KUPT), yang biasa juga disebut Kantor Cabang Dinas (Kacabdis) P dan P, di Jalan Perjuangan, Kelurahan Bukit Kubu, Kecamatan Besitang.

Dalam kasus ini, tanpa kesulitan kawanan rampok berhasil meraup seluruh gaji guru yang ada di lemari dan meja kerja Bendaharawan UPTDari Rp 446 juta lebih uang yang ada di Bendaharawan UPT, hanya Rp 55 juta yang tak berhasil digondol perampok.

Parahnya, dalam kasus itu, tas para kepala sekolah pun ikut dirampas, begitu juga uang koperasi guru sebesar Rp 7 jutaSementara sebelumnya lagi, seperti dipaparkan Abubakar, perampokan juga telah terjadi di Kecamatan Salapian.

Terkait kasus-kasus itu, Abubakar lantas berkomentar soal kondisi lapangan kepolisian di wilayah Polres Langkat iniTerutama dengan luasnya wilayah kerja Polres Langkat, di mana dari 23 kecamatan yang ada, hanya terdapat sembilan Polsek.

"Memang begitulah realitanyaAparat kepolisian di daerah memang masih memiliki banyak kendala dalam menjalankan tugasnyaIdealnya memang, setiap kecamatan ada Polsek-nya, sebagai kantor pembantu Polres," katanya.

“Tapi kan tidak semudah itu kita mendirikan PolsekMesti ada tanah, dan bangunan kantornyaSelama belum tersedia anggaran, ya, tidak mungkin kita membuat Polsek-polsek di sana," ungkapnya.

Namun demikian menurutnya, dengan segala keterbatasan yang ada, Mabes Polri tetap menginstruksikan agar jajarannya di Polres Langkat tetap bisa menjalankan tugas dengan baik"Yang sudah ada harus dioptimalkan," ungkapnya(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pejabat Dicueki, Senangi Selebriti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler