jpnn.com, JAKARTA - Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkap hasil temuannya bersama Tim Ekspedisi Ciliwung setelah menyisir sungai tersebut dari Bogor hingga Jakarta.
Selama ekspedisi tersebut, Bima Arya dan rombongan menemukan banyak tumpukan sampah, pendangkalan sungai, dan limbah industri rumahan di sepanjang Sungai Ciliwung.
BACA JUGA: Lahan Pertanian di Paiker Empat Lawang Rusak Diterjang Banjir
Temuan ini disampaikan Bima Arya setelah Tim Ekspedisi Ciliwung Bogor-Jakarta tiba di garis finish di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (11/11) sore.
Menurut Bima Arya, Ekspedisi Ciliwung Bogor-Jakarta dimulai Selasa (1011) pagi dari Kelurahan Sukaresmi di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, hingga Kota Depok.
BACA JUGA: 1 Jam Anies Baswedan Bertemu Habib Rizieq, Bahas Reuni Akbar PA 212 2 Desember?
Perjalanan dari Kota Bogor ke Kota Depok sambil melakukan pemetaan persoalan, memakan waktu sekitar delapan jam.
Setelah istirahat di Kota Depok, ekspedisi dilanjutkan lagi pada Rabu pagi, dari Kota Depok menuju ke di Pintu Air Manggarai dan tiba di tujuan akhir sore hari.
BACA JUGA: 4 Sahabat Bertemu di Petamburan Selasa Malam, Ada Habib Rizieq dan Anies Baswedan
"Perjalanan dari Kota Depok ke Manggarai juga sekitar delapan jam. Sedangkan perjalanan seluruhnya dari Kota Bogor ke Pintu Air Manggarai sekitar 70 km," kata Bima Arya.
Bima Arya bercerita bahwa di sepanjang perjalanan susur sungai itu dirinya bersama rombongan menemukan banyak tumpukan sampah serta limbah industri rumahan.
Ketika menyusuri Kali Ciliwung dari Kota Bogor ke Kota Depok, dirinya melihat sekitar 30-an lokasi tumpukan sampah dan 11 lokasi pembuangan limbah dari rumah ke badan sungai, terutama industri tahu.
"Namun dari Kota Depok ke Manggarai, saya melihat lebih banyak lagi yang membuang sampah dan limbah ke sungai," ungkapnya.
Menurut Bima, dari Kota Depok ke Manggarai dia melihat lebih dari 100 lokasi pembuangan sampah ke badan sungai, sehingga terjadi pendangkalan.
Bahkan, kata dia, banyak juga warga yang membangun rumah di bibir sungai sehingga mengurangi vegetasi yang berfungsi menahan erosi.
Hasil pemetaan pada Ekspedisi Ciliwung ini berikut persoalan yang ditemukan akan dilaporkan Bima Arya kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk bersama-sama mengatasi persoalan di Sungai Ciliwung.
"Kalau dibenahi bersama bisa mengurangi potensi banjir di Jakarta pada musim hujan, tetapi kalau tidak dibenahi ya begini-begini saja," ucapnya.
Dia juga mengusulkan agar dilakukan pengerukan di badan Sungai Ciliwung yang mengalami pendangkalan, serta dibangun infrastruktur pencegahan banjir di bantaran sungai.
Menurut dia, warga yang berdomisili di dekat sungai juga harus dibuatkan tempat pembuangan sampah dan diberikan edukasi untuk disiplin membuang sampah pada tempatnya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam