jpnn.com - BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya mengusulkan agar para menteri yang hendak ke Istana Bogor untuk rapat maupun bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebaiknya naik kereta rel listrik (KRL) saja. Usul itu sudah disampaikan Jokowi.
"Saya sampaikan ke presiden dan direspon baik. Mungkin presiden yang akan koordinasikan dengan kementerian terkait. Memang stasiun terus dibenahi dan jalur pedestrian (pejalan kaki) terus dibenahi. Saya sampaikan tadi kereta satu opsi yang bisa dipilih," ujar Bima di kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jumat, (20/2).
BACA JUGA: Ahok Peringatkan Pemilik Kios di Pasar Santa Jangan Nakal
Menurut perhitungan Bima, para tamu maupun pejabat yang ke Istana Bogor dapat menumpang KRL dari Stasiun Gambir menuju Bogor. Namun, hal itu tergantung juga pada persetujuan Jokowi.
Dalam hitungan politikus PAN itu, KRL dari Gambir ke Bogor memakan waktu 45 menit. Selanjutnya dari Stasiun Bogor ke Istana bisa naik shuttle bus selama 3 menit. Sementara jika jalan kaki, jarak tempuh Stasiun Bogor ke Istana Bogor hanya 7 menit.
BACA JUGA: Pemda DKI Bakal Beli Lahan di NTT untuk Ternak Sapi
“Sepertinya itu bisa jadi pilihan. Ini kita simulasikan atur satu arah di depan Kebun Raya Bogor," sambung Bima.
Menanggapi usulan itu, Mensesneg Pratikno mengaku belum mendapat arahan dari presiden. Namun, katanya, presiden sudah mendengar usul itu.
BACA JUGA: Ini Kata Ahok tentang Bisnis Sapi
Pratikno mengaku belum ada pembicaraan dengan jajaran menteri Kabinet Kerja terkait usul itu. Pasalnya, kata dia, waktu kerja para menteri pun sangat padat.
"Kan waktu menteri juga sangat padat. Nanti kita lihat implementasinya seperti apa. Ini kita belum bicarakan dan belum kita coba juga," tandas Pratikno.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Ancam Usir Warga yang Hambat Proyek Sodetan Ciliwung
Redaktur : Tim Redaksi