JAKARTA - Dukungan publik tuan rumah rupanya mampu menjadi pelecut bagi Bimasakti Nikko Steel Malang untuk tampil menggila di Speedy NBL Indonesia seri ketiga. Bima Rizky dkk seolah tak ingin mengecewakan para suporter yang berbondong-bondong datang ke GOR Bimasakti.
Setelah menekuk Pacific Caesar Surabaya, giliran NSH GMC Riau yang dibekap dengan skor telak 86-75 di GOR Bimasakti, Malang, Minggu (17/2).
Penampilan konsisten itu seolah menjawab kritik yang dialamatkan kepada Bimasakti di dua seri sebelumnya.
Kini, penampilan Bimasakti memang lebih hustle. Hampir semua lini berjalan dengan baik. Di field goal, mereka mencatatkan prosentase 52 persen. Sementara GMC cuma bisa menorehkan 38 persen.
Bimasakti juga seolah bisa melepaskan diri pada ketergantungan terhadap Yanuar Dwi Priasmoro. Tadi, pemain yang musim lalu merebut gelar MVP itu hanya menyumbang 13 angka. Peran Yanuar seolah diambil oleh Bima yang tampil hebat dengan raihan double-double 25 poin dan 11 rebound.
Di kubu GMC, pemain anyar Juliano Gandhi mampu menjadi bintang dengan meraih top scorer di laga tersebut. Total, dia juga mencetak double double dengan 32 poin dan 12 rebound. Sayang, kegemilangan Gandhi tak mampu diikuti pemain lainnya.
GMC sebenarnya mampu mengimbangi tuan rumah. Namun, mereka tergelincir di kuarter kedua ketika hanya bisa mencetak sepuluh angka. Sementara Bimasakti sukses menjaringkan 22 poin. Di half time, Bimasakti sudah leading 45-30.
Tapi, di dua kuarter akhir, kedua tim bermain ketat. GMC bahkan leading dengan skor 45-42 di dua kuarter akhir. (jos/mas/jpnn)
Setelah menekuk Pacific Caesar Surabaya, giliran NSH GMC Riau yang dibekap dengan skor telak 86-75 di GOR Bimasakti, Malang, Minggu (17/2).
Penampilan konsisten itu seolah menjawab kritik yang dialamatkan kepada Bimasakti di dua seri sebelumnya.
Kini, penampilan Bimasakti memang lebih hustle. Hampir semua lini berjalan dengan baik. Di field goal, mereka mencatatkan prosentase 52 persen. Sementara GMC cuma bisa menorehkan 38 persen.
Bimasakti juga seolah bisa melepaskan diri pada ketergantungan terhadap Yanuar Dwi Priasmoro. Tadi, pemain yang musim lalu merebut gelar MVP itu hanya menyumbang 13 angka. Peran Yanuar seolah diambil oleh Bima yang tampil hebat dengan raihan double-double 25 poin dan 11 rebound.
Di kubu GMC, pemain anyar Juliano Gandhi mampu menjadi bintang dengan meraih top scorer di laga tersebut. Total, dia juga mencetak double double dengan 32 poin dan 12 rebound. Sayang, kegemilangan Gandhi tak mampu diikuti pemain lainnya.
GMC sebenarnya mampu mengimbangi tuan rumah. Namun, mereka tergelincir di kuarter kedua ketika hanya bisa mencetak sepuluh angka. Sementara Bimasakti sukses menjaringkan 22 poin. Di half time, Bimasakti sudah leading 45-30.
Tapi, di dua kuarter akhir, kedua tim bermain ketat. GMC bahkan leading dengan skor 45-42 di dua kuarter akhir. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Samator Kalah Mental
Redaktur : Tim Redaksi