MANOKWARI - Tak semua anggota DPR Provinsi Papua Barat mau mengikuti berbagai pelantihan atau bimbingan teknis (Bimtek). Barnabas Sediki,anggota Fraksi PDI Perjuangan menilai kegiatan Bimtek atau pelatihan tak begiru memberi manfaat, sebaliknya hanya menghamburkan yang negara.
‘’Berdasarkan pengalaman saya,jenis kegiatan keluar daerah seperti mengikuti Bimtek tidak begitu bermanfaat. Memang,pembekalan itu penting,tapi apakah harus dilakukan beberapa kali,’’ tutur Sedik kepada Radar Sorong (JPNN Group),Rabu (22/2) di kantornya.
Dikatakan,saat ini sejumlah anggota DPRPB sedang berada di luar daerah untuk mengikuti bimbingan teknis.Terbagi dua kelompok,anggota Banmus (Badan Musyawarah) mengikuti Bimtek di Mataram,Nusa Tenggara Barat sedangkan tim Banggar (Badan Anggaran) Bimtek di Bandung.
‘’Saya sendiri tidak ikut karena merasa bimtek seperti ini tidak akan membawa perubahan signifikan dalam melaksanakan tugas. Saya jaga kantor saja,’’ tukas mantan anggota DPRD Manokwari ini.
Menurur dia,kegiatan keluar daerah terutama ke Jawa terkesan hanya menghamburkan dana. Butuh dana ratusan juta bahkan miliran rupiah untuk mengikuti kegiatan.Bukan hanya uang transportasi dan akomodasi,tapi juga untuk membayar pada pelaksana kegiatan Bimtek atau pelatihan.
Untuk mendaftarkan dan mengikuti Bimtek,mesti harus membayar paling tidak Rp5 juta per orang.’’Kalau banyak orang yang berangkat seperti anggota Dewan,berapa yang harus dikeluarkan. Ada pengeluaran untuk transportasi,akomodasi,lunsum dan kontribusi untuk mengikuti kegiatan,’’ tandasnya.
Sebaiknya lanjut Sedik kegiatan pelatihan bagi anggota Dewan lebih baik dilaksanakan di Manokwari. Selain menghemat juga bisa tepat sasaran. ‘’Kalau laksanakan di Manokwari tinggal menghadirkan narasumber,tidak perlu anggota Dewan yang jumlahnya banyak ini berangkat ke Jakarta atau Bandung ,’’ tukasnya.(lm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mesin KMP Mufida Terbakar
Redaktur : Tim Redaksi