BIN Bantu UNAIR Percepat Penelitian Vaksin COVID-19

Minggu, 10 Mei 2020 – 09:11 WIB
BIN menyerahkan alat laboratorium kepada RSA Unair Subayaya. Foto: Dok. Humas BIN

jpnn.com, JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) memberikan bantuan berupa alat laboratorium ke Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, Jawa Timur.

Bantuan ini merupakan arahan dari Kepala BIN Jenderal (purn) Budi Gunawan agar universitas yang ditunjuk pemerintah itu bisa lebih cepat dalam meneliti vaksin COVID-19.

BACA JUGA: BIN Gelar Rapid Test Secara Acak Pakai Helm Canggih Ini

Penyerahan bantuan ini dilakukan oleh Sekretaris Utama (Sestama) BIN Komjen Bambang Sunarwibowo bersama Kabinda Jawa Timur Brigjen TNI Mochamad Syafei Kasno dan diterima langsung Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih.

Bambang mengatakan, bantuan ini merupakan konsistensi dukungan pemerintah kepada masyarakat melalui lembaga pendidikan dan lembaga penelitian guna mempercepat penanganan dan memutus rantai penyebaran COVID-19.

BACA JUGA: Tiongkok Berusaha Membuat Vaksin COVID-19 demi Menebus Dosa

Kepedulian BIN ini telah diwujudkan melalui pemberian bantuan kepada beberapa pihak terkait dengan COVID-19, seperti Rumah Sakit (RS) Persahabatan, RS Brimob, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Kementerian Kesehatan.

Tak hanya itu, BIN juga bekerja sama dengan LBM Eijkman untuk pengembangan teknologi preventif atau vaksin, terapi plasma dan terapeutik terhadap virus corona. Selain itu, kerja sama dilakukan dengan Universitas Gajah Mada Yogyakarta untuk pengembangan riset guna mengatasi penyakit infeksi dengan potensi pandemi dan kerja sama pengembangan teknologi terapeutik terhadap COVID-19.

BACA JUGA: Uji Coba Vaksin Corona Terhadap Manusia Mulai Dilakukan

“Kerja sama dengan berbagai pihak ini sebagai upaya pemerintah menyelamatkan banyak nyawa rakyat, dan secara gotong royong sesuai keahlian masing-masing berusaha semaksimal mungkin memutus rantai penyebaran COVID-19,” sambung Bambang.

Bantuan kemanusiaan yang diserahkan BIN kepada UNAIR terdiri dari satu unit RT-PCR 96wheel, satu unit Akta GO Healthcare Life Sciences, satu unit Sequencer, dua unit Incubator CO2, COVID-19 Reagent Set, Plasticware/Primer dan biaya penelitian untuk penemuan kandidat obat anti COVID-19.

“Diharapkan dengan bantuan alat laboratorium dan dukungan pembiayaan penelitian ini dapat membantu Lembaga Penyakit Tropis UNAIR dan Pusat Penelitian Pengembangan Stem Cell UNAIR untuk secepatnya menghasilkan obat dan vaksin COVID-19,” sambung Bambang.

Sementara itu, Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih mengucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas bantuan yang diberikan oleh BIN. Nasih berharap dengan adanya bantuan peralatan laboratorium ini, UNAIR dapat meningkatkan kapasitas uji laboratorium dan memudahkan para tenaga peneliti dalam mempercepat penanganan pandemi COVID-19.

“Dengan bantuan ini, diharapkan UNAIR dapat meningkatkan kapasitas uji COVID-19 dari 320 menjadi 500 sampel/hari dan harapan kami para peneliti segera menemukan kandidat obat baru dari kombinasi obat-obatan yang tersedia yang memiliki potensi kemanjuran untuk pengobatan pasien COVID-19,” tandas Nasih. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler