BIN Bina Pemuda Fakfak Garap Lahan Pertanian Jagung dan Peternakan Sapi

Kamis, 20 Oktober 2022 – 23:27 WIB
Badan Intelijen Negara (BIN) meninjau langsung progres pembukaan lahan tidur seluas 400 hektare agar lebih produktif, di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. Foto dok BIN

jpnn.com, PAPUA BARAT - Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Made Kartikajaya, bersama Wakil Bupati Fakfak, Yohana Dina Hindom, meninjau langsung progres pembukaan lahan tidur seluas 400 hektare agar lebih produktif, di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.

Menurut Koordinator PMI Kabupaten Fakfak, Abdul Wahab Iha, penanaman jagung dibagi dua tahap.

BACA JUGA: BIN Rangkul Pemuda Teluk Bintuni Manfaatkan Lahan Tidur untuk Pertanian & Peternakan

Tahap pertama, 200 hektar lahan akan ditanami jagung pada Desember 2022 dengan target panen pada Maret-April 2023.

Sedangkan tahap kedua akan ditanami pada Februari-Maret 2023 dengan target panen pada Mei-Juni 2023.

BACA JUGA: PT PP Garap Pengerjaan Proyek Pelabuhan Benoa Rp 814 Miliar

"Saat ini dengan target pembukaan lahan sekitar 400 hektar itu, akan terserap lebih dari 200 tenaga kerja. Ke depan bila terus berkembang akan bisa terserap ribuan orang," kata Awi sapaan Abdul, Kamis (20/10).

Pengairan tanaman jagung akan memanfaatkan optimalisasi Embung yang dibangun pemerintah pusat di Kabupaten Fakfak.

BACA JUGA: BEM ULM: Pemerataan Infrastruktur Jokowi Meningkatkan Kualitas SDM

"Kami mendorong ketahanan pangan nasional, peningkatan pendapatan terhadap petani, peternak dan ini juga berkontribusi terhadap pendapatan daerah. Secara luas akan mendorong kesejahteraan Papua dan berkontribusi pada kesejahteraan Negara," tegasnya.

Sementara untuk usaha peternakan sapi, PMI menyiapkan program "Bengkel Sapi" di Distrik Tomage, Fakfak.

Konsep bengkel sapi, yaitu PMI dengan investor memelihara sapi milik warga di kandang-kandang yang telah disiapkan.

Kandang sapi dibangun di atas lahan seluas 100 hektar dan merupakan aset Pemda Fakfak yang sudah lama terbengkalai dan kemudian optimalkan oleh PMI atas dukungan BIN.

Menurut Awi selama ini sapi di Fakfak masih dipelihara secara liar oleh masyarakat.

Hal ini menimbulkan masalah berupa sapi yang memakan tanaman masyarakat dan membuang kotoran di sembarang tempat. Program "Bengkel Sapi" ini akan menjadi solusi bagi masyarakat sekaligus memberikan pendapatan ekonomi yang lebih baik bagi mereka.

"Target ada 1000 sapi yang dipelihara pada awal November 2022. Jagung atau tanaman jagung milik warga juga akan dibeli untuk makanan ternak sapi," tutur Awi.

Awi mengungkapkan, atas dukungan BIN, PMI berhasil menggandeng PT Nuansa Lestarsi Sejahtera (NLS) sebagai pendamping untuk mengelola jagung dan peternakan sapi tersebut.

PT NLS merupakan mitra pendamping PMI Papua Barat dalam menyukseskan program pertanian di Distrik Kebar Timur, Kab. Tambrauw Prov. Papua Barat.

Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom mengapresiasi inisiatif positif PMI bersama BIN di Fakfak.

Menurut Yohana, nanti pada 16 November 2022 akan dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), antara PMI dan Pemda Fakfak demi terwujudnya program kerja untuk kesejahteraan masyarakat Fakfak.

"Kami berharap ke depan pemerintah Pusat melihat, bahwa Fakfak juga bisa dalam hal ini, bukan hanya peternakan sapi tapi ada program lain yang dapat dikembangkan untuk kemajuan masyarakat Fakfak," seru Yohana.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler