Bincang Seru Mahfud MD, Dibuka Serius soal Tuhan, Ditutup Cak Lontong dengan Jenaka

Jumat, 12 Juli 2019 – 21:52 WIB
Mahfud MD (kiri) membuka acara Bincang Seru Mahfud Auditorium Universitas Al-Azhar, Jakarta. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD membuka acara Bincang Seru Mahfud di Auditorium Universitas Al-Azhar, Jakarta, Jumat (12/7) dengan mengingatkan sikap toleransi dan saling menghormati antarsesama warga Indonesia.

"Sudah ditegaskan bahwa Indonesia adalah berkat Tuhan. Karena itu kita harus merujuk ajaran Tuhan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya.

BACA JUGA: Mahfud MD Khawatir Kepastian Hukum Mulai Dikesampingkan

Ajaran ketuhanan yang mendasar adalah bagaimana bertoleransi terhadap pemeluk agama lain. Mahfud menjelaskan, ajaran itu terwujud dalam agama-agama. 

"Agama saya Islam. Setahu saya dalam ajaran Islam yang saya pahami ini sikap toleransi sangat ditekankan. Tuhan saja sangat toleran, masa kita tidak," kata anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila itu. 

BACA JUGA: Menurut Anda, Menteri Apa yang Cocok untuk Mahfud MD?

Mahfud menegaskan, jangan ada lagi pemaksaan atau tindakan semena-mena kehendak mayoritas. "Jangan sampai pecah dan perang antarsaudara sendiri. Cerita dari negara-negara konflik itu sangat menyedihkan dan terpuruk," katanya. 

Untuk mendorong nilai toleransi dan nilai-nilai lain Pancasila, kata dia, pihaknya akan terus intensif menginisiasi diskusi-diskusi kepancasilaan di berbagai kampus dan komunitas. Topik yang dibahas tentang penguatan nilai Pancasila dan pelaksanaannya. 

BACA JUGA: Ini Kata Moeldoko soal Beredarnya Susunan Kabinet Jokowi - Maruf

BACA JUGA: Mahfud MD Khawatir Kepastian Hukum Mulai Dikesampingkan

Dalam acara itu, salah satu pembicara ialah Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia Asep Saefuddin. Dia mengatakan bahwa Indonesia adalah negara percontohan dalam toleransi dan demokrasi. 

"Negara-negara Timur Tengah menjadikan Indonesia sebagai percontohan bagaimana Indonesia dengan umat muslim mayoritas tetap bisa merangkul pemeluk agama lain. Mereka memuji Indonesia sebagai model pluralisme," katanya. 

"Keragaman itu sudah fitrah, tidak bisa dipertentangkan, bukan alat perpecahan," imbuhnya.

Menurut dia, potensi perpecahan sebagai imbas pemilu bisa dihindari. Saat ini sudah tidak lagi menonjol kelompok paslon satu atau dua, tetapi sudah kembali menyatu. 

Komika Arie Kriting juga hadir sebagai pembicara dalam acara ini. Inayah Wahid sebagai moderator dan Cak Lontong menutup dengan stand up jenaka yang membuat acara lebih segar meski topiknya serius. (*/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Twit Prof Mahfud Jelang MK Baca Putusan atas Gugatan Prabowo - Sandi


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler