jpnn.com - MOJOKERTO - Rifki Pangestu, pendaki pemula yang dilaporkan hilang ketika mendaki Gunung Penanggungan, Trawas, Kabupaten Mojokerto, Senin (1/6), akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat. Siswa kelas X SMK Perkapalan di Buduran, Sidoarjo, itu ditemukan tim Basarnas Jatim di tengah hutan setelah berteriak meminta tolong kemarin (3/6).
Remaja asal Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo, tersebut harus menahan lapar dan dahaga selama 31 jam. Ketika ditemukan, dia kehilangan kesadaran dan tidak mengenakan baju. ''Saat ditemukan, dia berada sekitar 20 meter dari jalur pendakian. Jika dia tidak berteriak minta tolong, tim sulit mencari,'' kata Roziq, anggota tim penyelamat yang menemukan Rifki, kemarin.
Menurut dia, Rifki ditemukan dalam kondisi fisik dan mental yang lemah. Ditengarai, dia sudah mengalami dehidrasi dan kelaparan karena selama 31 jam tidak mendapat asupan makanan dan minuman. Petugas langsung memberikan asupan makanan dan suplemen. ''Kami menduga hilangnya Rifki itu tidak wajar. Sebab, bagi para pendaki, jalur yang dilintasi termasuk cukup mudah,'' terangnya.
Orang tua Rifki yang menanti kepastian soal nasib putranya merasa bersyukur dan senang setelah mendengar kabar penemuan Rifki. Sekitar pukul 12.00 dua tim petugas penyelamat dan satu tim petugas pos penjagaan serta warga berhasil membawa Rifki menuju pos kedua. Rifki yang tidak sadar lalu diangkut dengan mobil polisi ke Puskesmas Trawas.
Johan, ketua tim penyelamat Basarnas Jatim, menuturkan bahwa Rifki dan 10 temannya mendaki gunung setinggi 1.653 meter tersebut pada Senin malam lalu. Sekitar pukul 18.00, mereka lantas meninggalkan pos pertama. Sekitar pukul 01.00, rombongan tiba di puncak bayangan dan mendirikan tenda. ''Pukul 02.00 mereka kemudian turun. Baru kali pertama ini Rifki naik gunung,'' ujar dia.
Berdasar informasi, Rifki terpisah dari rekan-rekannya setelah berpamitan mencari sinyal telepon dengan menepi dari jalur pendakian. Setelah itu, keberadaan Rifki tidak lagi diketahui. Teman-temannya pun sulit mengontak dia. Kekhawatiran muncul lantaran Rifki tidak membawa bekal makanan dan peralatan penerangan. ''Informasi awal, ada pendaki lain yang melihat korban di pos kedua,'' ungkap Johan.
Upaya pencairan dapat dilakukan kemarin pukul 08.15. Satu tim yang berjumlah 11 orang menyisir jalur pendakian. Kemudian, tim kedua yang terdiri atas 15 orang menyusul. Sebelumnya, satu tim yang berjumlah lima orang dari petugas pos jaga bersama warga melakukan penyisiran. Tim tersebut akhirnya menemukan Rifki di atas pos ketiga Kaliandra.
Rifki ditemukan setelah berteriak minta tolong. Saat didatangi petugas, Rifki sulit diajak berkomunikasi dan tubuhnya lemas. Sweter yang semula dikenakannya tidak lagi menempel di tubuhnya. Begitu juga handphone yang dibawanya tidak lagi berada di tangan. (ris/abi/dwi/mas)
BACA JUGA: Harga-harga Menanjak tapi Ada juga yang Turun
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Kembali Tergelincir, Ini Teguran Menteri Jonan
Redaktur : Tim Redaksi