Bintang Berharap Peserta Kongres VI KPPI Mengesampingkan Kepentingan Kelompok

Selasa, 14 Desember 2021 – 22:32 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga pada acara pembukaan Kongres IV KPPI di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat dan dimulai pada Minggu (12/12/2021). Foto: Dok. KPPI

jpnn.com, JAKARTA - Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) menggelar Kongres VI KPPI 2021 dengan mengusung tema 'Perempuan dan Kepemimpinan Transformatif untuk Indonesia Bermartabat’.

Kongres yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat dan dimulai pada Minggu (12/12/2021) itu dihadiri ratusan peserta dari 34 DPD KPPI, Dewan Kehormatan, Dewan Pakar, peninjau dari utusan 9 partai politik yang memiliki perwakilan di DPR RI, Steering Commitee (SC), Organizing Committe, dan undangan khusus.

BACA JUGA: Tegas, Menteri Bintang Sebut Inilah Hukuman yang Pantas Buat Terdakwa Herry Wirawan

Selain hadir secara offline, sejumlah pengurus KPPI dan peserta kongres juga hadir melalui zoom meeting mengingat kongres dilaksanakan masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga berharap  anggota yang datang dari daerah dan berbeda partai dapat mengesampingkan ego dan kepentingan golongan.

BACA JUGA: Prajurit TNI Beraksi di Pegunungan Bintang, Kepala Kampung Beri Pujian

“Saya mengapresiasi Kongres VI KPPI yang penuh kebersamaan seluruh perwakilan dari setiap daerah dan beragam partai,” tegas Bintang   

Menurut Bintang, untuk mencapai kemajuan bersama tentunya kemajuan seluruh perempuan Indonesia.

BACA JUGA: MPR Ingatkan Perempuan Berkontribusi dalam Pembangunan Nasional

Dia menilai KPPI dapat membangkitkan perempuan dalam sektor-sektor yang ada di segala aspek dan utamanya di ranah politik. Terlebih, kesetaraan merupakan salah satu cita-cita bangsa.

“Perempuan masih dikategorikan sebagai kelompok rentan, yang termaginalkan. Kesenjangan inilah yang menjadi PR bersama. Harus kita carikan solusi bersama-sama, kita harus bergerak bersama dan peranan KPPI menjadi sangat penting,” tegas Bintang. 

Ketua Umum DPP KPPI 2016-2021 Dwi Septiawati Djapar menyampaikan KPPI terus meneguhkan perjuangan Demokrasi Indonesia.

Terlebih dalam mewujudkan gerakan politik perempuan yang adil, setara gender, dan bermartabat dengan tujuan akhir pada kontribusi dan peran serta perempuan dalam membangun demokrasi politik Indonesia.

Kongres VI KPPI mengegolkan perubahan sistem kepemimpinan dalam kepengurusan KPPI menjadi sistem presidium nasional dari yang sebelumnya ketua umum. 

Lima presidium yang dipilih dalam Kongres merupakan peserta kongres yang mendapatkan rekomendasi dari Ketua Pusat masing-masing parpol yang memiliki perolehan kursi terbanyak di DPR RI, yakni Kanti W Janis (PDIP), Rahayu Saraswati (Gerinda), Saniatul Latifah (Golkar), Irma Suryani Chaniago (Nasdem), dan Hindun Anisa (PKB).

Selanjutnya, Sekretaris Jenderal dipegang oleh perwakilan KPPI dari Partai Demokrat, Wakil Sekjen dari perwakilan KPPI dari PKS, Bendahara Umum dari perwakilan KPPI dari PAN, dan Wakil Bendahara perwakilan KPPI dari PPP.

Ketua presidium periode I Kanti W Janis mengatakan KPPI adalah wadah konsolidasi para perempuan yang aktif di gerakan politik. 

“Bukan ajang kontestasi. Di sini adalah tempat para perempuan bersatu untuk menggodok dan mendorong kebijakan-kebijakan prokesetaraan gender," ungkap Kanti.

Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan terbentuknya sistem presidium adalah awal yang baik untuk memulai ikatan persaudaraan sisterhood di antara para kader perempuan parpol-parpol di Indonesia.

"Perjuangan yang sebenarnya baru akan dimulai sesudah kongres selesai. Para anggota KPPI harus bersatu untuk melawan segala bentuk kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan serta kaum marjinal," katanya.

Kanti mengharapkan KPPI ke depan menjadi salah satu garda terdepan dalam perjuangan bagi kesetaraan dan persamaan, keadilan, solidaritas dan kebhinekaan. 

Menurut Kanti, KPPI harus berkomitmen dan menaruh visi kemanusian dan keadilan lebih tinggi dari apapun.

“Melawan segala bentuk penindasan, pengekerdilan, pengasingan, dan diskriminasi dalam bentuk apapun terhadap perempuan," kata Kanti.

Kongres KPPI VI juga dihadiri sejumlah tokoh perempuan nasional di antaranya Gusti Kanjeng Ratu Hemas, ketua presidium Kaukus Perempuan Parlemen RI/anggota DPR Diah Pitaloka, Ketua Umum Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika Nia Sjarifudin, dan sejumlah tokoh lain.(fri/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler