Bintang Bulan - Singa Buraq, Warisan Hasan Tiro

Senin, 01 April 2013 – 06:51 WIB
BANDA ACEH - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Hasbi Abdullah, Sabtu (30/1) malam, di Banda Aceh membeberkan alasan kenapa harus bintang bulan dan singa buraq yang digunakan sebagai identitas Aceh.

Menurut Hasbi Abdullah,  bendera bulan bintang dan lambang singa buraq adalah wasiat atau peninggalan Wali Nanggroe Tgk Hasan Tiro dan hanya itu yang ditinggalkannya untuk rakyat Aceh.

“Hana geu keubah harta kamoe, yang na chit dua pusaka nyan, (Kami tidak ditinggalkan harta, yang ada hanya dua pusaka tersebut-red),” ujar Hasbi Abdullah, seusai menghadiri acara peusijuk (tepung tawar-red) Sekjen Pusat Partai Aceh, Muhklis Basyah, oleh masyarakat Aceh Besar, di Hotel Regina, Banda Aceh.

Dikatakannya, beberapa waktu lalu dirinya melakukan pertemuan dengan Pemerintah Pusat terkait Lambang dan Bendera Aceh yang sedang dievaluasi oleh Mendagri. Dalam kesempatan tersebut, kata Hasbi, Pemerintah Pusat menanyakan alasan penggunaan bendera dan lambang yang merupakan identitas Gerakan Aceh Merddeka (GAM) tersebut.

“Saya juga menjelaskan kalau itu adalah peninggalan Wali Nanggroe, dari situ lah kami terinspirasi untuk menjadikan lambang dan bendera Aceh,” kata hasbi Abdullah.

Jika sekarang Bendera dan Lambang Aceh bertentang dengan Perpres, lanjut Hasbi, tentunya Pemerintah Pusat dapat mensesuaikan Perpres demi kemaslahatan masyarakat Aceh.

“Dulu waktu dilaksanakan dialog RI dan GAM Undang Undang Dasar 1945 direvisi untuk menampung aspirasi rakyat Aceh. Perpres kan bisa juga diubah sedikit untuk menampung kehendak masyakat Aceh,” tukas Hasbi. (msr)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bentrok Kelompok Tuai Kritik

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler