MONTREAL - Luka Rocco Magnotta, bintang porno Kanada yang diduga membunuh dan memutilasi seorang pelajar asal China di kota Montreal bulan lalu, akhirnya diekstradisi dari Jerman, Senin (18/6). Magnotta diterbangkan dengan pesawat militer ke Kanada dari Berlin di bawah pengawalan ketat kepolisian.
Pesawat pembawa Magnotta pun telah mendarat dengan selamat di Montreal. Namun kepolisian Kanada merahasiakan lokasi penahanan Magnotta. “Kerjasama pemerintah kami dengan komunitas internasional telah berhasil membawa Magnotta ke tangan aparat hukum,” kata Jaksa Agung Kanada Rob Nicholson, sebagaimana dikutip AFP Selasa (19/6).
"Sangat penting bagi kami untuk meyakinkan warga Kanada bahwa siapapun yang melakukan kejahatan serius akan mendapatkan ganjaran setimpal di mata hukum,” katanya.
Polisi menduga Magnotta yang dijuluki “Si Psycho dari Kanada” telah membacok Lin Jun –mahasiswa Universitas Concordia di Montreal- sampai tewas dengan menggunakan penusuk es antara tanggal 24-25 Mei 2012. Magnotta yang kini berusia 29 tahuhm dikabarkan juga merekam perbuatan kejinya dan memposting rekaman videonya di internet.
Kasus ini sendiri menjadi sorotan setelah bagian batang tubuh Lin ditemukan dalam sebuah koper di tempat sampah pinggiran jalan raya yang sibuk tanggal 29 Mei lalu. Sementara itu, bagian tangan dan kaki Lin dikirim melalui jasa pos ke Sekretariat Partai Konservatif dan Partai Liberal Kanada di Ottawa.
Sedangkan bagian tangan dan kaki yang lain dikirimkan ke dua sekolah di kota Vancouver. Hingga saat ini, bagian kepala sang korban masih belum ditemukan.
Magnotta awalnya meninggalkan Montreal menuju Paris, Perancis sebelum akhirnya ditangkap di sebuah warnet in kota Berlin, Jerman saat membaca pemberitaan media tentang kasusnya di internet.
Atas perbuatan sadis itu, Magnotta akan menghadapi tuduhan pembunuhan tingkat pertama, yakni melakukan perbuatan merendahkan terhadap tubuh manusia, mempublikasikan material cabul serta pelecehan terhadap Perdana Menteri Kanada Stephen Harper dan beberapa anggota parlemen. Sidang pertamanya atas kasus ini dijadwalkan berlangsung hari Selasa ini waktu Kanada.(AFP/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PBB Stop Misi Supervisi di Syria
Redaktur : Tim Redaksi