MAKASSAR - Aksi main hakim sendiri kembali dipertontonkan aparat. Kemarin sore seorang bintara polisi berpangkat briptu menghujani tembakan perwira menengah berpangkat kombes.
Adalah Briptu Ishak Tiranda, anggota Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) Polrestabes Makassar, yang bertindak konyol itu. Dia mengobral empat tembakan ke arah Kombes Pol Purwadi, kepala Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar.
Harian Fajar (Jawa Pos Group) melaporkan, aksi nekat Ishak dipicu oleh rencana perluasan RS Bhayangkara. Beberapa hari sebelumnya pihak rumah sakit melakukan penggalian untuk memasang beton di belakang rumah sakit tepat di depan rumah dinas pelaku.
Di lubang sedalam satu meter itu anak Ishak pernah terperosok. Karena itu, dia berinisiatif menutup lubang tersebut. ââ¬Â¨Ã¢â¬Â¨Belakangan, kepala rumah sakit protes atas penutupan itu. Ishak kemudian datang menemui kepala rumah sakit di ruang Komite Medik RS Bhayangkara kemarin siang. Sayangnya, pertemuan itu tidak membuahkan hasil. Terjadi adu mulut antara Ishak dan Purwadi.
Merasa tersinggung dan tak puas dengan hasil pertemuan, Ishak pulang. Namun, tak berapa lama kemudian dia kembali mendatangi ruang kerja Purwadi sambil membawa pistol.
Tiba di depan ruang Komite Medik, Ishak langsung menendang pintu dan melepaskan tembakan. Tembakan pertama mengenai pintu.
Di ruang komite medik itu Purwadi sedang menggelar rapat dengan tiga stafnya. Yakni, Tasrun, Malombassang, dan Herman.
Begitu pintu terbuka, Ishak masuk dan menghampiri Purwadi sambil melepaskan tembakan. Tembakan berikutnya mengenai dada kiri korban, disusul tembakan berikutnya yang mengenai kaki kiri dan selangkangan.
Kontan, perwira dengan tiga mawar di pundak itu roboh. Tiga staf Purwadi berada satu ruang dan menyaksikan tindakan nekat bintara polisi itu panik. Seakan mematung, mereka tidak mampu berbuat apa-apa untuk menolong atasannya itu.
Setelah puas mengjuni pelor panas ke tubuh Purwadi, Ishak melenggang pergi dan menyerahkan diri ke Mapolrestabes Makassar. (eka/jpnn/c4/nw)
Adalah Briptu Ishak Tiranda, anggota Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) Polrestabes Makassar, yang bertindak konyol itu. Dia mengobral empat tembakan ke arah Kombes Pol Purwadi, kepala Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar.
Harian Fajar (Jawa Pos Group) melaporkan, aksi nekat Ishak dipicu oleh rencana perluasan RS Bhayangkara. Beberapa hari sebelumnya pihak rumah sakit melakukan penggalian untuk memasang beton di belakang rumah sakit tepat di depan rumah dinas pelaku.
Di lubang sedalam satu meter itu anak Ishak pernah terperosok. Karena itu, dia berinisiatif menutup lubang tersebut. ââ¬Â¨Ã¢â¬Â¨Belakangan, kepala rumah sakit protes atas penutupan itu. Ishak kemudian datang menemui kepala rumah sakit di ruang Komite Medik RS Bhayangkara kemarin siang. Sayangnya, pertemuan itu tidak membuahkan hasil. Terjadi adu mulut antara Ishak dan Purwadi.
Merasa tersinggung dan tak puas dengan hasil pertemuan, Ishak pulang. Namun, tak berapa lama kemudian dia kembali mendatangi ruang kerja Purwadi sambil membawa pistol.
Tiba di depan ruang Komite Medik, Ishak langsung menendang pintu dan melepaskan tembakan. Tembakan pertama mengenai pintu.
Di ruang komite medik itu Purwadi sedang menggelar rapat dengan tiga stafnya. Yakni, Tasrun, Malombassang, dan Herman.
Begitu pintu terbuka, Ishak masuk dan menghampiri Purwadi sambil melepaskan tembakan. Tembakan berikutnya mengenai dada kiri korban, disusul tembakan berikutnya yang mengenai kaki kiri dan selangkangan.
Kontan, perwira dengan tiga mawar di pundak itu roboh. Tiga staf Purwadi berada satu ruang dan menyaksikan tindakan nekat bintara polisi itu panik. Seakan mematung, mereka tidak mampu berbuat apa-apa untuk menolong atasannya itu.
Setelah puas mengjuni pelor panas ke tubuh Purwadi, Ishak melenggang pergi dan menyerahkan diri ke Mapolrestabes Makassar. (eka/jpnn/c4/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Konflik Sejak di Myanmar, Mestinya Tahanan Dipisah
Redaktur : Tim Redaksi